Tampilkan postingan dengan label al Qur'an. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label al Qur'an. Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 Januari 2016

Untukmu Yang Ingin Hidup Bersama Al Qur'an

Al Qur'an..
Siapa yang tak mengakui keagungannya?

Siapa yang memungkiri bahwa ia Kalam Sang Pencipta manusia?

Sarat dengan hikmah dan pelajaran..

Obat penyakit bagi jiwa dan badan..

Akan tetapi, mengapa sulit bagi kita untuk mentadabburinya?

Atau sekedar merutinkan bacaannya?

Selalu kita kalahkan ia dengan alasan kesibukan

Bahkan dengan sekedar hiburan dan obrolan..

Untukmu yang ingin hidup bersama Al Qur'an...

Berikut beberapa obat yang harus diperhatikan:

1. INGATLAH BAHWA KEBERKAHAN ITU ADA DI PAGI HARI.

Maka bersegeralah membaca Al Qur'an pada pagi hari.

Semakin pagi Anda merutinkan bacaan Al Qur'an, semakin mudah bagi Anda untuk merutinkannya.

Sebaliknya, semakin Anda terlambat untuk membacanya, semakin besar kesempatan Anda untuk melalaikannya dan sulit merutinkannya.

Berpeganglah pada doa Nabi kita shalallahu alaihi wa sallam :

بورِك لأمتي في بكورِها

"Ummatku diberkahi pada pagi hari mereka."

2. BACALAH AL QUR'AN SETIAP HARI DENGAN KEYAKINAN BAHWA ANDA SEDANG MEMBACA SURAT DARI ALLAH UNTUK ANDA.

Maka, tidaklah Anda merasakan kesedihan dan kesempitan dalam urusan dunia Anda kecuali akan Anda dapati kelapangan dan jalan keluar dari ayat-ayat yang Anda baca seakan-akan Allah menghibur Anda dan memanggil Anda:

"Aku lebih mengetahui tentang segala yang menyembuhkanmu"

3. PRIORITASKAN AL QUR'AN MAKA IA AKAN MEMBERIKAN BEKAS DI HATI ANDA.

Bacalah Al Qur'an dengan merenungi maknanya, dan sesungguhnya Anda dapat meresapi dan memahami bacaan Al Qur'an sesuai kadar prioritas Anda terhadapnya.

4. INGATLAH BAHWA LUPUTNYA BACAAN AL QUR'AN PADA SATU HARI ADALAH HUKUMAN BAGI ANDA.

Tidaklah hilang kesempatan Anda untuk membaca Al Qur'an pada satu hari kecuali disebabkan oleh dosa dan maksiat.

Maka perbanyaklah istighfar ketika terluput dari Anda bacaan Al Qur'an dan gantilah pada hari berikutnya.

5. BAGILAH BACAAN AL QUR'AN MENJADI BEBERAPA BAGIAN.

Bila Anda tidak memiliki banyak waktu untuk sekali membaca Al Qur'an, Anda dapat membagi bacaan Al Qur'an menjadi beberapa bagian.

Misalnya setiap selesai sholat Anda dapat membaca setengah atau satu halaman dan diteruskan setelah sholat berikutnya.

Dengan demikian Anda telah membaca beberapa halaman Al Qur'an dalam sehari.

6. ATAU BACALAH AL QUR'AN SEKALIGUS BEBERAPA HALAMAN.

Jadikanlah waktu tetap untuk membaca Al Qur'an secara rutin, yang sebisa mungkin tidak boleh diganggu oleh urusan lain.

Dan sebaik baik waktu membaca Al Qur'an adalah waktu ashar atau sebelum subuh.

Atau dapat juga setelah sholat subuh karena waktu itu fikiran Anda masih jernih sehingga lebih mudah memahami dan memaknai bacaan Anda, bahkan bila Anda ingin menghafalnya.

7. HINDARILAH SEGALA MACAM ALASAN UNTUK TIDAK MEMBACA AL QUR'AN.

Bersungguh-sungguhlah menepati waktu yang telah Anda tetapkan sebagai waktu membaca  Al Qur'an dan hindarilah alasan untuk kehilangan waktu membacanya.

Ingatlah para salafus sholih dahulu tidaklah meninggalkan bacaan Al Qur'an bahkan ketika mereka sibuk berperang, sedangkan kita, selalu menjadikan hal-hal sepele sebagai alasan untuk meninggalkan bacaan Al Qur'an!

▪️Diterjemahkan dengan beberapa penambahan dari tulisan Dr. Kholid Abu Syadi berjudul "Likulli man lam yantadzim bi qirooatil qur'an".

✒Ummu Sholih

Sabtu, 05 Desember 2015

قصة سور القرآن

 تقول القصة بأن رجلا قرأ ( الفاتحة ) قبل ذبْح ( البقرة ) ، وليقتدي بـ ( آل عمران ) تزوج خير ( النساء ) ، وبينما هو مع أهله في ( المائدة ) ضحّى ببعض ( الأَنْعَام ) مراعيا بعض ( الأعراف ) ، وأوكل أمر ( الأنفال ) إلى الله ورسولِه معلنًا ( التوبة ) إلى الله أسوة بـ ( يونس ) و ( هود ) و ( يوسف ) - عليهم السلام - ، ومع صوت ( الرعد ) قرأ قصة ( إبراهيم ) و ( حِجْر ) ابنه إسماعيل - عليهما السلام - ، وكانت له خلِيّة ( نحْلٍ ) اشتراها في ذكرى ( الإسراء ) والمعراج ، ووضعها في ( كهف ) له ، ثم أمر ابنتَه ( مريم ) وابنَه ( طه ) أن يقوما عليها ؛ ليقتديا بـ ( الأنبياء ) في العمل والجِد ، ولما جاء موسم ( الحج ) انطلقوا مع ( المؤمنين ) متجهين إلى حيثُ ( النور ) يتلألأ ، وحيثُ كان يوم ( الفرقان ) - وكم كتب في ذلك الشعراء ) - ، وكانوا في حجهم كـ ( النمل ) نظامًا ، فسطّروا أروعَ ( قصصِ ) الاتحاد ؛ لئلا يصيبهم الوهن كحال بيت ( العنكبوت ) ، وجلس إليهم يقص عليهم غلبة ( الروم ) ناصحا لهم - كـ ( لقمان ) مع ابنه - أن يسجدوا ( سجدة ) شكر لله ، أن هزم ( الأحزاب ) ، وألا يجحدوا مثل ( سبأ ) نِعَمَ ( فاطرِ ) السماوات والأرض ، وصلى بهم تاليًا سورة ( يسٓ ) مستوِين كـ ( الصافّاتِ ) من الملائكة ، وما ( صاد ) صَيْدًا ؛ إذ لا زال مع ( الزُّمرِ ) في الحرَم داعيًا ( غافر ) الذنبِ الذي ( فُصِّلت ) آياتُ كتابه أن يغفر له وللمؤمنين ، ثم بدأت ( الشورى ) بينهم عن موعد العودة ، مع الحذر من تأثُّرهم بـ ( زخرفِ ) الدنيا الفانية كـ ( الدُّخان ) ؛ خوفًا من يومٍ تأتي فيه الأممُ ( جاثيةً ) ، فمَرُّوا على ( الأحقافِ ) في حضرموت ؛ لذِكْرِ ( محمد ) - عليه الصلاة والسلام - لها ولأَمنِها ، وهناك كان ( الفتح ) في التجارة ، مما جعلهم يبنون لهم ( حُجُراتٍ ) ، وأسّسوا محالّا أسموها محالّ ( قافْ ) للتجارة ، فكانت ( ذارياتٍ ) للخير ذروًا ، وكان قبل هذا ( الطّور ) من أطوار حياته كـ ( النّجم ) ، فصار كـ ( القمَر ) يشار إليه بالبنان بفضل ( الرحمن ) ، ووقعتْ بعدها ( واقعة ) جعلت حالهم - كما يقال - على ( الحديد ) ، فصبرت زوجته ولم تكن ( مجادلة ) ؛ لعلمها أن الله يعوضهم يوم ( الحشر ) إليه ، وأن الدنيا ( ممتحنَة ) ، فكانوا كـ ( الصّف ) يوم ( الجمعة ) تجاهَ هذا البلاء مجتنبين صفات ( المنافقين ) ؛ لأن الغُبن الحقيقي غبن يوم ( التغابن ) ، فكاد ( الطلاق ) يأخذ حُكْمَ ( التحريم ) بينهم ؛ لعمق المودة بينهم ، فـ ( تبارك ) الذي ألّفَ بينهم كما ألّفَ بين يونس والـ ( ـنُّون ) ، وتذكروا كذلك يومَ ( الحاقّة ) في لقاء الله ذي ( المعارج ) ، فنذروا أنفسهم للدعوة إليه ، واقتدَوا بصبر أيوب و ( نوحٍ ) - عليهما السلام - ، وتأسّوا بجَلَدِ وحلم المصطفى ؛ حيث وصلت دعوتُه إلى سائر الإنس و ( الجنّ ) ، بعد أن كان ( المزّمّل ) و ( المدّثّر ) ، وهكذا سيشهدُ مقامَهُ يوم ( القيامة ) كلُّ ( إنسان ) ، إذ تفوقُ مكانتُه عند ربه مكانةَ الملائكة ( المرسَلات ) ، فعَنِ ( النّّبإِ ) العظيم يختلفون ، حتى إذا نزعت ( النازعات ) أرواحَهم ( عبَسَـ ) ـت الوجوه ، وفزعت الخلائق لهول ( التكوير ) و ( الانفطار ) ، فأين يهرب المكذبون من الكافرين و ( المطففين ) عند ( انشِقاق ) السَّمَاءِ ذاتِ ( البروجِ ) وذات ( الطّارق ) من ربهم ( الأعلى ) إذ تغشاهم ( الغاشية ) ؟؟
هناك يستبشر المشاؤون في الظلام لصلاة ( الفجر ) وأهلُ ( البلد ) نيامٌ حتى طلوع ( الشمس ) ، وينعم أهل قيام ( الليل ) وصلاةِ ( الضّحى ) ، فهنيئًا لهم ( انشراح ) صدورِهم !
ووالذي أقسمَ بـ ( التّين ) ، وخلق الإنسان من ( علق ) إن أهل ( القَدْر ) يومئذٍ من كانوا على ( بيّنةٍ ) من ربهم ، فأطاعوه قبل ( زلزلة ) الأَرْضِ ، وضمّروا ( العاديات ) في سَبِيلِ الله قَبْلَ أن تحل ( القارِعة ) ، ولم يُلْهِهِم ( التكاثُر ) ، فكانوا في كلِّ ( عَصْر ) هداةً مهديين ، لا يلفتون إلى ( الهمزة) اللمزة موكلين الأمر إلى الله - كما فعل عبد المطلب عند اعتداء أصحاب ( الفيل ) على الكعبة ، وكان سيدًا في ( قُرَيْش ) - ، وما منعوا ( الماعون ) عن أحدٍ ؛ رجاءَ أن يرويهم من نهر ( الكوثر ) يوم يعطش الظالمون و ( الكافرون ) ، وتلك حقيقة ( النّصر ) الإلهي للنبي المصطفى وأمتِه ، في حين يهلك شانؤوه ، ويعقد في جِيدِ مَن آذَتْهُ حبلٌ من ( مسَد ) ، فاللهم تقبل منا وارزقنا ( الإخلاص ) في القول والعمل يا ربَّ ( الفلَقِ ) وربَّ ( الناس ) . ..
(منقوووووووووول)
[12/5/2015, 11:41] +62 815-3273-6043: اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَاجِعُوْن
اللَّهُمَّ اغْفِرْ له وَارْحَمْه وَعَافِه وَاعْفُ عَنْه وَأَكْرِمْ نُزُلَه وَوَسِّعْ مُدْخَلَه وَاغْسِلْه بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ  وَنَقِّه مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ ال ثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْه دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِه وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِه وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِه وَأَدْخِلْه الْجَنَّةَ وَأَعِذْه مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِالنَّارِ ِ.
[12/5/2015, 11:44] +62 818-0626-4783: اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَاجِعُوْن
اللَّهُمَّ اغْفِرْ له وَارْحَمْه وَعَافِه وَاعْفُ عَنْه وَأَكْرِمْ نُزُلَه وَوَسِّعْ مُدْخَلَه وَاغْسِلْه بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ  وَنَقِّه مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ ال ثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْه دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِه وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِه وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِه وَأَدْخِلْه الْجَنَّةَ وَأَعِذْه مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِالنَّارِ ِ.

Senin, 08 Juni 2015

# Strategi 7T Untuk Menghafal Al-Quran #

Strategi ini terbukti manjur untuk mempermudah hafalan Al Quran.

Saat materi ini disampaikan sewaktu di Thaif, pemateri telah mengujikan strategi ini ke beberapa anak didiknya, dan hasilnya memuaskan.

Rata-rata seseorang membutuhkan waktu 20-30 menit untuk menghafalkan satu halaman Al Quran, tetapi setelah mempraktekan strategi ini, ia hanya membutuhkan waktu KURANG DARI 10 MENIT SAJA... ﻣَﺎﺷَﺂﺀَﺍﻟﻠّﻪُ

7T yang dimaksud adalah : 

1⃣ Tahyiah (تهيئة) : Persiapan

2⃣ Takhayyul (تخيل) : Berimajinasi

3⃣ Taskhin (تسخين) : Pemanasan

4⃣ Tarkiz (تركيز) : Konsentrasi

5⃣ Tartil (ترتيل) : Baca Perlahan

6⃣ Tikrar (تكرار) : Diulang-ulang

7⃣ Tarabuth (ترابط) : Ikatan

Berikut penjelasannya :

1⃣ Tahyiah (تهيئة) : Persiapan

Persiapan disini mencakup persiapan kondisi diri, tempat, dan waktu. 

Kondisikan diri sesiap mungkin untuk mengahafal Al Quran, kosongkan diri dari hal-hal yang merusak konsentrasi, kemudian pilih tempat dan waktu yang tepat.

2⃣ Takhayyul (تخيل) : Berimajinasi

Bagi kamu yang mengerti bahasa arab, maka itu sungguh modal yang luar biasa untuk bisa mempermudah menghafal Al Quran. Kalau belum, maka bisa melihat ke terjemahan.

Tujuannya adalah untuk memahami apa yang dihafal. Ketika kamu paham apa yang kamu hafal, maka proses menghafal pun akan terasa lebih mudah.

Memahami apa yang dihafal juga membantu berimajinasi menemukan penghubung antar ayat, sehingga hafalan menjadi lebih kokoh.

3⃣ Taskhin (تسخين) : Pemanasan

Saat mulai menghafal, jangan paksakan jumlah yang dihafal.

Dalam mengahafal Al Quran, tidak ada yang mewajibkan kamu memulainya dengan utuh satu ayat (bila ayatnya panjang).

Mungkin kamu bisa memulai dengan satu baris, atau beberapa kata sebagai pemanasan.

4⃣ Tarkiz (تركيز) : Konsentrasi

Segala pekerjaan membutuhkan konsentrasi agar membuahkan hasil yang maksimal.

Tingkat konsentrasi berbanding lurus dengan kecepatan menghafal.

Semakin kamu konsentrasi, semakin cepat pula hafalan tersimpan di memori.

5⃣ Tartil (ترتيل) : Baca Perlahan

Eja huruf per huruf. Amati hurufnya satu per satu. Resapi kata per kata. Baca dengan tenang dan dalam tempo perlahan.
Jangan tergesa-gesa....

6⃣ Tikrar (تكرار) : Diulang-ulang

Tingkat hafalan manusia berbeda-beda. Ada yang membutuhkan 1 kali pengulangan agar hafalannya tertancap di memori. Dan banyak yang membutuhkan lebih dari 1 kali.

Jangan terburu-buru melanjutkan hafalan, ulang dan ulang terlebih dahulu apa yang sedang dihafal, baru kemudian lanjutkan.

7⃣ Tarabuth (ترابط) : Ikatan

Temukan korelasi antara ayat per ayat dan halaman per halaman.

Banyak orang yang lupa dimana hafalannya saat pergantian ayat ataupun pergantian halaman.

Ini bisa dikurangi dengan menemukan atau bahkan dengan menciptakan kaitan ayat atau halaman tadi.

Bisa berupa makna ayat, sebagai contoh bila ayat-ayat yang dihafal menceritakan sebuah kisah, dan ini banyak ditemukan di Al Quran.

Atau bisa dengan melihat kemiripan kata atau huruf dari pertemuan ayat atau halaman.
Selamat Mencoba...

Ma'akumun Najaah...������

NB:
Daurah Asy Syaikh 'Ali Al 'Utaibi Ash Shoifiyyah fi Hifdzil Quran di Kota Thoif

Sent by: MSR. Muhtar
Repost by : Nashih Amin from Al A'dhom Kota Tangerang.