Selasa, 14 September 2010

Sekilas Imam Sakhowy

Panggilannya Abu Al Khoir dan Abu Abdullah. Namanya Muhammad bin Abdurrahman bin Abi Bakar. Digelari dengan Syamsuddin atau Matahari Agama. Aslinya berasal dari daerah Sakho, dari situ dia disebut Sakhowy. Lahir dan besar di Cairo. Imam Sakhowy bermadzhab Syari'iy.
Dikenal sebagai Syaikhul Islam, Hafidzul 'Ashr ( Penghafal Zamannya), Mufti al Muslimin ( mufti orang-orang muslim ), Ahli sejarah, seorang muhaqiq *. Ahli ilmu nasab. Dikenal sebagai seorang perantau yang rajin merantau untuk mencari ilmu. Dikenal juga dengan pewaris ilmu para Nabi. Ulama yang terkenal di masanya.
Nama Sakhowy diambil dari daerah asal nenek moyangnya yaitu daerah Sakho, sebuah desa yang terletak di sebelah barat Fusthat, Mesir. Sedangkan Imam Salkhowy sendiri dilahirkan di Cairo di lorong Bahauddin di sebelah Madrasah Al Bulqoiny pada bulan Rabiul Awwal, tahun 830 H.
Kemudian pindah rumah di dekat Al Hafidz Ahmad Ibnu Hajar Al Asqolany pada usia 14 tahun.
Kemudian Sakhowy muda masuk Maktab, tempat menghafal Alquran. Di sana ia menyelesaikan hafalannya. Dilanjutkan dengan menghafal matan-matan berbagai disiplin ilmu. Tidak berhenti sampai di sini, Sakhowy muda berguru dari banyak syeih dan mendengarkan pelajaran-pelajaran mereka.
Ia juga mengambil berbagai riwayat dari para ulama. Lebih dari itu ia mulazamah dengan Syehnya yang sangat terkenal, yaitu Ibnu Hajar Al Asqolany.
Kecerdasan dan ketekunannya dalam belajar nampak menonjol, sehingga mendapatkan pujian dari sang Syeih Ibnu Hajar," Anggota jamaahnya yang paling ideal."
Perjalanan pengembaraan mencari ilmunya ke berbagai daerah di Mesir, Hijaz, Halab, Hama, Ba'labak, dan Damaskus. Imam Sakhowy meriwayatkan dari para ulama yang ada di daerah yang dikunjunginya. Dalam pengembaraan ilmiahnya, Sakhowy mengajarkan ilmu yang didapatkannya dan mengadakan mejlis-majelis ilmu untuk berbagai ilmu yang dikuasai dan buku-buku yang dikarangnya.
Berbagai ilmu dikuasainya, ilmu Naql dan Ilmu 'Aql. Para guru-guru dan teman-teman sejawatnya mengakui kehebatan dan kedalaman ilmunya, dan digelari sebagai Hujjatul Islam, Imam dan Hafidz.
Sakhowy mengajarkan hadis di berbagai madrasah di Mesir. Di sana ia mengajarkan ulumul hadist, sehingga puncak keilmuan hadist pada masanya berakhir padanya. Begitu juga ilmu sejarah.
Sakhowy banyak mengarang buku-buku Hadist dan Ilmunya dan ilmu sejarah. Karya tulisnya menjadi referensi banyak ulama dan para spesialis. Tidak ada yang menandinginya dalam penguasaan ilmu jarh dan ta'dil. Hal itu karena pengembaraan yang yang panjang, pendalamannya tentang ilmurrijal dan mulazamahnya Imam Ibnu Hajar Al Asqolany. Semua orang mengakui kehenbatan Imam Sakhowy kecuali orang-orang yang hasad.

Catatan:
* Muhaqiq adalah ulama yang mengambil pendapat paling kuat dari pendapat-pendapat yang ada.


Sumber:
http://www.readerscommunity.com/sekilas-imam-sakhowy/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar