Selasa, 08 Desember 2009

Di Hatiku Ada 4 Kotak

Tidak sedikit orang yang menyangsikan akan kemampuan seorang laki-laki untuk menikah dengan empat istri. Bila ada yang percaya, mengatakan ketidak mampuan. Pendek kata beristri lebih dari satu sebuah musibah.
Bila kita menyadari sepenuhnya, laki-laki disiapkan oleh Sang Pencipta untuk menikahi lebih dari satu wanita. Syariat semua agama baik yang samawy (agama langit) maupun agama ardhy (agama buatan)mengajarkan laki-laki menikahi lebih dari satu wanita.
Semua bangsa membolehkan laki-laki menikah lebih dari satu. Menikahi wanita lebih dari satu adalah fitrah.
Agama kita, yang memang sesuai dengan fitrah, mengajarkan berbagai hal dalam hidup ini sesuai dengan fitrah, termasuk menikah lebih dari satu. Islam hanya mengarahkan agar seseorang optimal dalam segala dalam kehidupan ini, termasuk berumah tangga. Biar optimal, maka Islam membatasi hanya empat wanita saja. Logiskan?
Banyak orang yang salah paham dalam memahami hal ini, termasuk kalangan muslim sendiri, terutama wanita.
Mereka membayangkan, bahwa hati laki-laki bila sudah ada satu wanita, berarti hati itu telah memenuhi seluruh hati itu. Ketika ada wanita kedua hadir dalam hati, berarti hati itu dibelah jadi dua. Ketika hadir wanita ketiga, maka hati itu dibagi menjadi tiga. Begitu juga ketika hadir wanita keempat, masing-masing mendapatkan cita seperempat.
Padahal tidak demikian, ketika ada satu menjadi istri seorang laki-laki, maka sebenarnya baru menempati satu kotak yang ada dalam hati tersebut. Masih ada tiga kotak yang kosong, yang siap menanti isi-isi berikutnya.
Bila belum terisi dan baru terisi satu itu hanya faktor kondisi dan takdir. Bila kondisi memungkinkan semua berharap semua kotak itu terisi. Ah, mungkin itu dulu aja. Moga ada masukan.

Minggu, 18 Oktober 2009

Nulis di Blog lagi ah....

Tanpa terasa, blog ini sudah saya tinggalkan lebih dari 9 bulan. Berbagai kesibukan telah menyita waktu, sehingga seakan blog ini tidak ada lagi dalam ingatan. Ditambah berbagai kegiatan alam maya yang tidak memerlukan pemikiran dan konsentrasi lebih menarik daripada alam blog. Seperti Facebook umpamanya. Oh ya ngomong-ngomong aku juga punya FB, alamatnya: masturi11472@yahoo.com . Dengan berbagai kesibukan itu akhirnya aku lupa atau tidak ingat kalau masih punya blog di blgger.com. Yag, sekarang setelah malang melintang di mana-mana, saya merasa perlu untuk balik ke blog saya ini.
Untuk pertama kali sebagai tanda "rujuk" dengan blog ini, ya tulisan sederhana ini. Gak apa-apa khan?

Jumat, 19 Juni 2009

Kode "E" Dalam Makanan = Babi ?

Saya memperoleh message offline di Yahoo Massanger dari diki_satria, pada tanggal 26/06/2009. SMS itu memberitahukan perihal Kode "E" dalam makanan. Isi message itu saya copy paste saja di sini sebagai berikut:





diki_satria (26/06/1430 05:53:49 ص): assalamualaikum wbt... ramai dikalangan kita tidak mengetahui tentang kode (E) yg berada dlm makanan samada makanan harian atau sekadar makanan ringan.. kode makanan yang mengandungi unsur babi... kode2 tersebut ialah... E100, E110, E120, E140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234, E252, E270. E280, E325,E326, E327, E334, E335, E336, E337, E422, E430, E431, E432, E433, E434, E435, E436, E440, E470, E471, E472, E473, E474, E475, E476, E477, E478, E481, E482, E483, E491, E492, E493, E494, E495, E542, E570, E572, E631, E635, E904.... Adalah tanggung jawab kita semua sebagai umat Islam untuk mengikuti syariat Islam dan juga memberitahu informasi ini kepada saudara kita yang lain.

Bagi yang bisa memberikan penjelasan tentang hal ini, dan yang kompeten silahkan memberikan tanggapan atau penjelasan. Bagi saya, rumus-rumus itu tidak bermakna dan tidak mengidentifikasikan zat tertentu, karena saya bukan ahlinya. Silahkan siapa yang membaca dan mengerti dengan kode-kode tersebut untuk menanggapi. Ada tanggapan???

Admin
http://mouzella.com

Kode "E" Dalam Makanan = Babi ?

Saya memperoleh message offline di Yahoo Massanger dari diki_satria, pada tanggal 26/06

diki_satria (26/06/1430 05:53:49 ص): assalamualaikum wbt... ramai dikalangan kita tidak mengetahui tentang kode (E) yg berada dlm makanan samada makanan harian atau sekadar makanan ringan.. kode makanan yang mengandungi unsur babi... kode2 tersebut ialah...

E100, E110, E120, E140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234, E252, E270. E280, E325,E326, E327, E334, E335, E336, E337, E422, E430, E431, E432, E433, E434, E435, E436, E440, E470, E471, E472, E473, E474, E475, E476, E477, E478, E481, E482, E483, E491, E492, E493, E494, E495, E542, E570, E572, E631, E635, E904....

Adalah tanggung jawab kita semua sebagai umat Islam untuk mengikuti syariat Islam dan juga memberitahu informasi ini kepada saudara kita yang lain

Kekerasan Pembantu

Akhir-akhir ini banyak sekali berita tentang kekerasan yang dilakukan oleh majikan terhadap pembantu.Para TKW yang berada di luar negeri, seolah merupakan berita harian dari sebuah penderitaan yang tak tahu ujung. Di Malaysia, Hongkong, Korea, Saudi Arabia, Emirat Arab, Kuwait, Qotar, dan lain sebagainya. Ada yang dipukuli, ada yang disekap dan lain sebagainya. Ketika yang dianiaya adalah pembantu, kemudian dia orang dekat dengan kita, saudara kita, tetangga kita, bangsa kita dan lain sebagainya, kita merasa terpanggil dan empati.
Namun sebaliknya, pembantu yang nakal, tidak jujur, memukuli anak majikannya dan lain sebagainya, tidak atau jarang yang kita dengar.
Okey, untuk pembantu yang dianiaya oleh majikannya, perlu pembelaan dan solidaritas kita. Ini kita sepakat, ya sepakat. Namun bagaimana bila pembantu itu tidak jujur, melakukan kekerasan di rumah kita, menganiaya anak kita? Di sini mungkin yang jarang menjadi perhatian orang. Bagaimana kalau anda yang mengalami tindakan kekerasan pembantu? Atau saudara dekat anda sendiri? Pasti akan geram. Yah, masing-masing saling menjaga saja. Sebagai contoh kekerasan pembantu, silahkan klik di sini
Bagaimana pendapat anda setelah menonton???

Admin
http://mouzella.com

Kamis, 18 Juni 2009

Internet menghasilkan Rp 2739,00 perhari, mau ??

Kebanyakan orang, memberikan iming-iming kepada para pendatang baru di dunia maya ini dengan iming-iming yang menggiurkan. Satu hari sekian juta, atau sekian ribu dollar, hanya dengan tidur, ditinggal tidur mesin pencetak uang terus mengalirkan pemasukan dsb. Dan berbagai iming-iming yang lain.
Sehingga sang pendatang baru tersebut terbius, atau terbuai dengan iming-iming tersebut.
Iming-iming yang mempunyai daya tarik luar biasa. Lebih menarik daripada seorang gadis cantik sekalipun. Alamak.
Padahal yang terjadi sebenarnya adalah menjadi korban dari promosi orang-orang yang mengiming-imingi tersebut.
Anda bisa bayangkan, ketika seseorang mengiming-imingi tersebut tentang keberhasilannya mencetak uang di internet, dengan menjual e-book nya dengan harga Rp 200.000,00, kalau orang yang berhasil dihipnotis dengan promosinya itu pasti akan beli. Bila yang beli e-book tersebut 10 orang, maka hasilnya adalah dua juta. Coba bisa yang beli 50 orang pendatang baru yang terbuai, pasti akan lebih banyak lagi. Lebih-lebih bila yang beli jumlahnya ratusa.
It's ok. Pengalaman memang mahal, orang yang mencapai hasil puluhan juga rupian dalam sebulan, mereka sebenarnya sudah babak belur terlebih dahulu. Pengalaman mereka bisa menjadi mahal, dan bisa dijual menjadi sebuah e-book yang mengeruk rupiah, namun tidak mesti menghilangkan ruh dari sebuah semangat.
Justru semangat dan kerja keras itulah yang menjadikan seseorang berhasil. Bukan orang yang terbuai dengan hayalan-hayalan dan angan-angan akan datangya dollar ke dalam kocek tanpa usaha.
Sebuah pengalaman jujur yang dikisahkan seorang blogger, cukup menjadi pemacu bagi siapa saja yang ingin maju.
http://udung.blogspot.com , seorang blogger yang sudah cukup senior dalam dunia blog dan money maker melalui internet. Mengisahkan tentang mencari uang di internet.Perjuangan yang luar bias dan pantas untuk diteladani.
Anda bayangkan langkah awal penghasilan yang ia dapatkan, selama 1 tahun mendapat seratus US dollar atau kurang lebih satu juta. 1 tahun = 12 bulan= 48 minggu = 365 hari.
Berarti hasil kutat tersebut adalah:
* Tiap bulan: Rp 1.000.000, : 12 = Rp 83,000
* Tiap Minggu: Rp 1.000.000,00 : 48 = Rp 2083,00.
* Tiap hari: Rp 1.000.000,00 : 365 = Rp 2739,00.
Setiap hari hanya dapat Rp 2739,00. Sangat kecil.
Namun bila orang melihat proses, sebuah permulaan yang luar biasa. Gaji ribuan dollar dimulai dari cent dan cent, dan tidak sulit untuk maju bila orang sudah tergembleng dengan kondisi yang sulit yang memerlukan perjuangan dan ketekunan. Salut. Karen dari Rp 2739,00 perhari bisa dikalikan berapa saja dan bisa dikelipatkan berapa saja. Selamat dan sukses. Ketekunan dan keuletan kita dituntut. Jangan menyerah dan mari kita lanjutkan. hehehehehehe

Masturi Istamar Suhadi Usman
http://ekspresiperenungan.blogspot.com
http://mouzella.com

Dia Memang Begitu, Gak Usah Dipikirin


Google adsense, pasti anda kenal. Sebuah perbincangan virtual dengan salah seorang teman tentang Iklan Google adsense yang saya pasang di blog saya.
Kok Google adsense bisa muncul di blog kamu ya?? Padahal blog kamu kan......
Wah, bingung saya menjawabnya. Pertanyaan yang jawabannya sulit untuk saya berikan. Kenapa? Karena saya sendiri tidak tahu, kenapa bisa begitu??
Sebuah jawaban asal-asalan yang bisa saya ungkapkan ya," Dia mah memang begitu, gak usah dipikirin deh..." Seraya tersenyum dan gak tahu apalagi yang harus saya lakukan. Mungkin anda punya jawaban???

Pondok Aren, 18 Juni 2009

Masturi Istamar Suhadi Usman
http://

Senin, 15 Juni 2009

Teman-Teman Lama


Sebuah kegembiraan yang dirasakan oleh siapa saja ketika ketemu dengan teman-teman lama. Apalagi teman itu teman di masa kita mencari dan membentuk identitas diri, masa puber. Walaupun pertemuan dengan teman lama itu hanya lewat dunia maya (baca:internet atau sms, tetap saja mengalirkan suasana kerinduan yang cukup mendalam. Di saat lain kita sudah mendengar tentang sebagian teman-teman yang sudah meninggal dunia, atau mengalami sakit, mengalami perceraian dalam rumah tangganya, maupun usahanya kurang berhasil. Teman-teman yang kita jumpai tetap menggoreskan nuansa kerinduan. Bilakah pertemuan akan terjadi?
Itulah yang saya rasakan. Hari ini, saya bertemu walau dalam dunia maya dengan teman-teman lama saat kami di Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia. Kami berpisah dengan teman-teman setelah tamat KMI pada tahun 1988. Waktu yang cukup panjang. Sekitar 20 tahun lebih. Subhanallah. Rasa gembira dan bahagia yang saya rasakan. Bagaimana tidak gembira dan bahagia? Mungkin lain waktu saya ceritakan tentang suasana kami ketika kami di Pondok dulu. Moga ada kesempatan untuk bercerita. Semoga

Masturi Istamar Suhadi Usman
http://mouzella.com
http://www.clixsense.com/?2814532

Clixsense, Menambah Pemasukan Kita

Bagi teman-teman yang berminat untuk menambah pemasukan via internet, bisa menambahkan Clixsense.com menjadi salah satu alternatif. Sekali lagi, untuk menambah pemasukan. Apalagi bagi teman-teman yang menjaga warnet yang berjam-jama menunggu, merupakan sarana yang cukup menarik.
Sesuai dengan nemanya, clixsense, maka kita akan mendapatkan pemasukan dengan melakukan click terhadap link iklan yang masuk di account kita. Setiap click seharga 1 sen. Bila tidak di click tentu saja tidak akan menjadikan kita dapat.
Keanggotaan ada dua macam, free member dan premium member. Ketika kita menjadi free member, maka kita akan dikasih 3-7 iklan tiap hari untuk diclick, sedangkan premium member yang melakukan upgrade dengan membayar sejumlah uang, maka kita akan mendapatkan 20 hingga 40 iklan perhari yang harus diklik.
Selain itu, ada fasilitas game yang memberikan kepada kita peluang untuk melakukan click terhadap image yang disediakan. Bila kita sesuai, akan menjadi pemenang dan mendapatkan US $ 5.00 per click. Sedangkan bila kurang beruntung, maka akan diberi iklan pada new window. Untuk permainan ini, free member hanya mendapatkan 20 kesempatan click image ini. Sedangkan premium member akan mendapatkan 40 kesempatan. Penasaran dengan clixsense.com dan ingin mencoba??? Silahkan click image di bawah ini.



Moga tertarik.

Masturi Istamar Suhadi Usman
http://www.clixsense.com/?2814532

Selamat Jalan Muslih

Kemarin, ya kemarin 14 Juni 2009, salah seorang teman meninggalkan kami semua. Seorang Muslih. Meninggalkan 2 orang anak, yang pertama 6 tahun dan yang kedua 3 tahun, serta seorang istri.
Meninggal dunia dalam kecelakaan di jalan tol, Tangerang-Cilegon pada kilometer 48. Muslih dengan 7 orang teman yang lain, berangkat dari Pondok Aren mengendarai Kijang Kapsul. Ban belakang kendaraan yang dikemudikan oleh teman Muslih dalam kecepatan antara 80-100 km/jam meledak. Muslih yang duduk di belakang sebelah kanan terlempar keluar mobil sejauh 10 meter. Muslih meninggal seketika, sedang yang lain mengalami luka-luka yang cukup serius.
Sedianya mereka ingin berangkat ke Cilegon menghadiri acara yang dihadiri oleh Dr. Hidayat Nurwahid. Namun ternyata ajal lebih cepat dari keinginan dan cita-cita kita.
Moga Allah mengampuni semua dosa-dosanya, menerima semua amalan baiknya, dan memasukkan ke jannah-Nya. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan perlindungan dari Allah dan dikaruniai kesabaran. Amin

Pondok Aren, 15 Juni 2009
Masturi Istamar Suhadi Usman
http://www.clixsense.com/?2814532

Jumat, 12 Juni 2009

Otak-atik Joomla dan Bidvertiser

Sudah satu minggu lebih, saya berkenalan dengan barang lama tapi masih baru saya kenal. Joomla. Mungkin sebagian orang akan senyum-senyum mendengar ungkapan saya ini. Tapi kalau melihat dengan mata kepala sendiri, akan kasihan deh. Awam banget.
Sudah beberapa saat saya geluti itu Joomla, tapi gak mau akrab juga. Saya tidak tahu, sampai kapan ia akan bisa saya akrabi. Padahal saya dah gak sabar untuk segera bisa.
Saya berpikir, kalau bisa saya kuasai dalam waktu dekat, bisa banyak hal yang akan bisa saya lakukan. Sebagaimana anda yang sudah bisa, telah banyak melakukan berbagai terobosan.
Saya coba berkali-kali lagi deh si Joomla ini, moga segera jinak dan bisa diakrabi.
Oh ya, bila ada teman-teman yang berminat untuk mencari uang via internet, salah satu perusahaan advertising di dunia maya adalah bidvertiser. Bidvertiser dengan PPC nya, cukup proporsional dan cocok untuk dicoba. Sebagai himbauan, jangan terlalu tamak untuk segera mendatangkan hasil. Tapi sabarlah untuk menjemput keberhasilan itu. Dan seandainya anda ingin mencari uang via internet dan yang lain, ada satu pesang yang cukup berguna, yaitu: Jangan baru mencari uang saat perlu. Carilah uang kapan saja dan di mana saja yang penting halal. Termasuk diantaranya adalah interaksi dengan internet umumnya dan bidvertiser khususnya. Dicoba dengan penuh kesabaran dan ketekunan. Insyaallah tidak akan sia-sia. Silahkan coba bidvertiser dengan melakukan klik di logo di bawah ini.








Selamat mencoba !!!
http://mouzella.com

Kamis, 11 Juni 2009

Untuk Mahasiswa Baru Al Azhar

Ada informasi penting bagi teman-teman yang ingin masuk ke Al Azhar dan terlambat daftar ulang, berikut beritanya:

neil_gontory (17/06/1430 11:39:04 م):
Kebijakan baru dari Alazhar untuk temen2 baru angktan 2008-2009: berhubung tidak ada ujian susulan untuk anak baru, maka keputusan akhirnya akan diadakan pendaftaran ulang untuk mahasiswa baru 2008-2009 dan statusnya menjadi:MUSTAJID untuk periode 2009-2010, dan tidak ROSIB pada periode 2008-2009. oleh karenanya, temen2 baru diminta utk segera daftar ulang di kantor pusat PPMI, rab’ah al adawiyah, mulai hari selasa 9 juni 2009 – sabtu,13 juni 2009 pada jam2 kerja ( jam 10 pagi sampai selesai ) dgn mmbawa isol,paspor, dan foto 3x4 sbnyk 2 lmbar.
Pilih Rosib atau Mustajid??
mohon di forward.. syukron

http://mouzella.com

Beasiswa Untuk S2 Al Azhar

Tidak ada salahnya menyampaikan informasi kepada yang memerlukan. Siapa tahu informasi ini terbaca oleh orang-orang tersebut. Info ini dari Milis El Montada S2 dan S3 Mesir:


From: machmudi2004
Subject: [eL_montada] penting
To: eL_montada@yahoogro ups.com
Date: Thursday, June 11, 2009, 7:52 AM

Assalamualaikum.

Diberitahukan kepada kawan-kawan penerima minhah Bait zakat
tingkat 1 tamhidi atau tingkat 2 tamhidi dan dalam proses pengajuan tesis
atau peralihan dari magister ke dukturoh,yang dulunya menyerahkan tasdik masih murasyah atau baru isbat halah, diminta oleh pihak bait zakat segera menyerahkan tasdik terbaru sekarang. dan diserahkan paling lambat seminggu dari informasi ini ditulis.
Bagi yang terlambat akan diputus minhahnya.

Demikian harap menjadikan perhatian.

Wassalamualaikum.

Machmudi Mukson.


http://mouzella.com

Prita Mulyasari, Ada Apa?

Orang yang mendadak menjadi terkenal dalam satu bulan terakhir ini salah satunya adalah Prita Mulyasari. Prita di Mulyasari dijebloskan ke penjara karena divonis bersalah berdasarkan undang-undang IT. Semua orang dibuat gempar oleh putusan itu. Pasal yang menjerat adalah pencemaran nama baik. Apa sih kesalahan Prita??? Seperti apa isi surat elektronik yang ditulis oleh Prita dan dikirimkan ke sepuluh temannya itu?? Untuk bisa mengukur masalah dengan diri kita sendiri, tidak ada salahnya kalau anda membaca tulisan itu. Saya paste di sini isi surat yang dimuat oleh detik.com dalam suara pembaca, silahkan membaca:


Sabtu, 30/08/2008 11:17 WIB
RS Omni Dapatkan Pasien dari Hasil Lab Fiktif

Prita Mulyasari - suaraPembaca
Jakarta - Jangan sampai kejadian saya ini akan menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan.

Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandard International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus.

Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah thrombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr Indah (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.

dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah.

Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien.

Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih balita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal.

Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul.

Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa. Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr H saja.

Esoknya dr H datang sore hari dengan hanya menjelaskan ke suster untuk memberikan obat berupa suntikan lagi. Saya tanyakan ke dokter tersebut saya sakit apa sebenarnya dan dijelaskan saya kena virus udara. Saya tanyakan berarti bukan kena demam berdarah. Tapi, dr H tetap menjelaskan bahwa demam berdarah tetap virus udara. Saya dipasangkan kembali infus sebelah kanan dan kembali diberikan suntikan yang sakit sekali.

Malamnya saya diberikan suntikan 2 ampul sekaligus dan saya terserang sesak napas selama 15 menit dan diberikan oxygen. Dokter jaga datang namun hanya berkata menunggu dr H saja.

Jadi malam itu saya masih dalam kondisi infus. Padahal tangan kanan saya pun mengalami pembengkakan seperti tangan kiri saya. Saya minta dengan paksa untuk diberhentikan infusnya dan menolak dilakukan suntikan dan obat-obatan.

Esoknya saya dan keluarga menuntut dr H untuk ketemu dengan kami. Namun, janji selalu diulur-ulur dan baru datang malam hari. Suami dan kakak-kakak saya menuntut penjelasan dr H mengenai sakit saya, suntikan, hasil lab awal yang 27.000 menjadi revisi 181.000 dan serangan sesak napas yang dalam riwayat hidup saya belum pernah terjadi. Kondisi saya makin parah dengan membengkaknya leher kiri dan mata kiri.

dr H tidak memberikan penjelasan dengan memuaskan. Dokter tersebut malah mulai memberikan instruksi ke suster untuk diberikan obat-obatan kembali dan menyuruh tidak digunakan infus kembali. Kami berdebat mengenai kondisi saya dan meminta dr H bertanggung jawab mengenai ini dari hasil lab yang pertama yang seharusnya saya bisa rawat jalan saja. dr H menyalahkan bagian lab dan tidak bisa memberikan keterangan yang memuaskan.

Keesokannya kondisi saya makin parah dengan leher kanan saya juga mulai membengkak dan panas kembali menjadi 39 derajat. Namun, saya tetap tidak mau dirawat di RS ini lagi dan mau pindah ke RS lain. Tapi, saya membutuhkan data medis yang lengkap dan lagi-lagi saya dipermainkan dengan diberikan data medis yang fiktif.

Dalam catatan medis diberikan keterangan bahwa bab (buang air besar) saya lancar padahal itu kesulitan saya semenjak dirawat di RS ini tapi tidak ada follow up-nya sama sekali. Lalu hasil lab yang diberikan adalah hasil thrombosit saya yang 181.000 bukan 27.000.

Saya ngotot untuk diberikan data medis hasil lab 27.000 namun sangat dikagetkan bahwa hasil lab 27.000 tersebut tidak dicetak dan yang tercetak adalah 181.000. Kepala lab saat itu adalah dr M dan setelah saya komplain dan marah-marah dokter tersebut mengatakan bahwa catatan hasil lab 27.000 tersebut ada di Manajemen Omni. Maka saya desak untuk bertemu langsung dengan Manajemen yang memegang hasil lab tersebut.

Saya mengajukan komplain tertulis ke Manajemen Omni dan diterima oleh Og(Customer Service Coordinator) dan saya minta tanda terima. Dalam tanda terima tersebut hanya ditulis saran bukan komplain. Saya benar-benar dipermainkan oleh Manajemen Omni dengan staff Og yang tidak ada service-nya sama sekali ke customer melainkan seperti mencemooh tindakan saya meminta tanda terima pengajuan komplain tertulis.

Dalam kondisi sakit saya dan suami saya ketemu dengan Manajemen. Atas nama Og (Customer Service Coordinator) dan dr G (Customer Service Manager) dan diminta memberikan keterangan kembali mengenai kejadian yang terjadi dengan saya.

Saya benar-benar habis kesabaran dan saya hanya meminta surat pernyataan dari lab RS ini mengenai hasil lab awal saya adalah 27.000 bukan 181.000. Makanya saya diwajibkan masuk ke RS ini padahal dengan kondisi thrombosit 181.000 saya masih bisa rawat jalan.

Tanggapan dr G yang katanya adalah penanggung jawab masalah komplain saya ini tidak profesional sama sekali. Tidak menanggapi komplain dengan baik. Dia mengelak bahwa lab telah memberikan hasil lab 27.000 sesuai dr M informasikan ke saya. Saya minta duduk bareng antara lab, Manajemen, dan dr H. Namun, tidak bisa dilakukan dengan alasan akan dirundingkan ke atas (Manajemen) dan berjanji akan memberikan surat tersebut jam 4 sore.

Setelah itu saya ke RS lain dan masuk ke perawatan dalam kondisi saya dimasukkan dalam ruangan isolasi karena virus saya ini menular. Menurut analisa ini adalah sakitnya anak-anak yaitu sakit gondongan namun sudah parah karena sudah membengkak. Kalau kena orang dewasa laki-laki bisa terjadi impoten dan perempuan ke pankreas dan kista.

Saya lemas mendengarnya dan benar-benar marah dengan RS Omni yang telah membohongi saya dengan analisa sakit demam berdarah dan sudah diberikan suntikan macam-macam dengan dosis tinggi sehingga mengalami sesak napas. Saya tanyakan mengenai suntikan tersebut ke RS yang baru ini dan memang saya tidak kuat dengan suntikan dosis tinggi sehingga terjadi sesak napas.

Suami saya datang kembali ke RS Omni menagih surat hasil lab 27.000 tersebut namun malah dihadapkan ke perundingan yang tidak jelas dan meminta diberikan waktu besok pagi datang langsung ke rumah saya. Keesokan paginya saya tunggu kabar orang rumah sampai jam 12 siang belum ada orang yang datang dari Omni memberikan surat tersebut.

Saya telepon dr G sebagai penanggung jawab kompain dan diberikan keterangan bahwa kurirnya baru mau jalan ke rumah saya. Namun, sampai jam 4 sore saya tunggu dan ternyata belum ada juga yang datang ke rumah saya. Kembali saya telepon dr G dan dia mengatakan bahwa sudah dikirim dan ada tanda terima atas nama Rukiah.

Ini benar-benar kebohongan RS yang keterlaluan sekali. Di rumah saya tidak ada nama Rukiah. Saya minta disebutkan alamat jelas saya dan mencari datanya sulit sekali dan membutuhkan waktu yang lama. LOgkanya dalam tanda terima tentunya ada alamat jelas surat tertujunya ke mana kan? Makanya saya sebut Manajemen Omni pembohon besar semua. Hati-hati dengan permainan mereka yang mempermainkan nyawa orang.

Terutama dr G dan Og, tidak ada sopan santun dan etika mengenai pelayanan customer, tidak sesuai dengan standard international yang RS ini cantum.

Saya bilang ke dr G, akan datang ke Omni untuk mengambil surat tersebut dan ketika suami saya datang ke Omni hanya dititipkan ke resepsionis saja dan pas dibaca isi suratnya sungguh membuat sakit hati kami.

Pihak manajemen hanya menyebutkan mohon maaf atas ketidaknyamanan kami dan tidak disebutkan mengenai kesalahan lab awal yang menyebutkan 27.000 dan dilakukan revisi 181.000 dan diberikan suntikan yang mengakibatkan kondisi kesehatan makin memburuk dari sebelum masuk ke RS Omni.

Kenapa saya dan suami saya ngotot dengan surat tersebut? Karena saya ingin tahu bahwa sebenarnya hasil lab 27.000 itu benar ada atau fiktif saja supaya RS Omni mendapatkan pasien rawat inap.

Dan setelah beberapa kali kami ditipu dengan janji maka sebenarnya adalah hasil lab saya 27.000 adalah fiktif dan yang sebenarnya saya tidak perlu rawat inap dan tidak perlu ada suntikan dan sesak napas dan kesehatan saya tidak makin parah karena bisa langsung tertangani dengan baik.

Saya dirugikan secara kesehatan. Mungkin dikarenakan biaya RS ini dengan asuransi makanya RS ini seenaknya mengambil limit asuransi saya semaksimal mungkin. Tapi, RS ini tidak memperdulikan efek dari keserakahan ini.

Sdr Og menyarankan saya bertemu dengan direktur operasional RS Omni (dr B). Namun, saya dan suami saya sudah terlalu lelah mengikuti permainan kebohongan mereka dengan kondisi saya masih sakit dan dirawat di RS lain.

Syukur Alhamdulilah saya mulai membaik namun ada kondisi mata saya yang selaput atasnya robek dan terkena virus sehingga penglihatan saya tidak jelas dan apabila terkena sinar saya tidak tahan dan ini membutuhkan waktu yang cukup untuk menyembuhkan.

Setiap kehidupan manusia pasti ada jalan hidup dan nasibnya masing-masing. Benar. Tapi, apabila nyawa manusia dipermainkan oleh sebuah RS yang dipercaya untuk menyembuhkan malah mempermainkan sungguh mengecewakan.

Semoga Allah memberikan hati nurani ke Manajemen dan dokter RS Omni supaya diingatkan kembali bahwa mereka juga punya keluarga, anak, orang tua yang tentunya suatu saat juga sakit dan membutuhkan medis. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti yang saya alami di RS Omni ini.

Saya sangat mengharapkan mudah-mudahan salah satu pembaca adalah karyawan atau dokter atau Manajemen RS Omni. Tolong sampaikan ke dr G, dr H, dr M, dan Og bahwa jangan sampai pekerjaan mulia kalian sia-sia hanya demi perusahaan Anda. Saya informasikan juga dr H praktek di RSCM juga. Saya tidak mengatakan RSCM buruk tapi lebih hati-hati dengan perawatan medis dari dokter ini.


Salam,
Prita Mulyasari
Alam Sutera
prita.mulyasari@yahoo.com
081513100600




Setelah anda membaca surat elektronik tersebut, apa sikap anda tatkala mengalami seperti apa yang dialami oleh Prita Mulyasari??? Begitu banyak para netter dan blogger yang simpati terhadap apa yang dialami oleh Prita Mulyasari ini, salah satunya silahkan klik di sini.
* Silahkan kunjungi link asli di detik.com

Rabu, 10 Juni 2009

Pengin Nulis Tapi....

Sebenarnya saya pengin nulis sesuatu saat ini, kebetulan ada inspirasi yang cukup menarik. Namun karena waktu yang tidak memungkinkan ya udah nulisnya hanya ini aja. Sambil memperkenalkan link untuk mencari tambahan penghasilan via internet. Kali ada yang ingin mencoba. Udahan ya, kalau ingin mencoba klik aja banner di bawah ini:


Selasa, 09 Juni 2009

FORUM STUDI KEINDONESIAAN

Kemelut dan krisis yang melanda bangsa Indonesia hingga saat ini merupakan bagian dari tangung jawab kita bersama. Sebagai Pelajar, Mahasiswa sudah sepatutnya bangkit untuk memikirkan nasib bangsa ini, dengan sekuat tenaga, sekuat pikiran dan semangat kebangsaan.
Untuk itu, pelajar dan mahasiswa Indonesia yang terhimpun dalam Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) di Pakistan membentuk sebuah forum bernama”FORUM STUDI ke-INDONESIAAN” sebagai salah satuupaya menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab sebagai warga Negara terhadap tanah airnya, dansebagai wukud pembelaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI)...

Forum ini bagi pelajar dan mahasiswa di Pakistan dirasa sangat penting untuk diadakan, mengingat problematika generasi muda bangsasaat ini yang tengah bersaing di dunia globag agar tidak melupakan bangsanya, dan diharapkan juga dapat membantu pemerintah Indonesia dalam membangun bangsa Indonesia yang damai, berdaulat, demokratis dan berwibawa.
Fsorum Studi ke-Indonesiaan yang secara structural di bawah koordinasi DPP-PPMI merupakan hasilobrolan beberapa aktivis mahasiswa yang terlibat aktif selepas diskusi polemic RUU Anti Porno Aksi dan Pornografi ( APP) yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdhatul Ulama (PCI-NU) Pakistan. Maksud acara diskusi tersebut adalah untuk menggugah kesadaran serta perhatian mahasiswa yang tengah belajar di Pakistan terhadap berbagai permasalahan dan isu-isu yang berkembang di tanah air, baik yang berkaitan dengan isu politik-hukum, ekonomi dan pendidikan, social keagamaan serta gender. Dengan melakukan dialog seputar tema-tema di atas, diharapkan setidaknya ki9ta dapat memberikan kontribusi positif sekalipun terbatas sumbangsih pemikiran.
Dari sana, digagaslah pertemuan informal secara aktif dengan tujuan mencari kesamaan persepsi bagi kemungkinan dibentuknya sebuah wadah yang bisa memfasilitasikajian-kajian sebagai think-thank PPMI Pakistan yang sekarang disebut dengan Forum Studi ke-Indonesiaan, dengan keanggotaan terbatas (limited) dan mayoritas keanggotaannya diambil dari masing-masing spesialisasi bidang fakultatif.
Secara garis besar, terdapat empat halyang mendasari terbentuknya Forum Studi ke-Indonesiaan PPMI Pakistan ini.
Pertama, Perlunya sebuah wadah yang dapat memberikan informasi tentang permasalahan ke- Indonesiaan bagi mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Pakistan baik politik, hokum, pendidikan, osiaol, keagamaan dan relasi gender.
Kedua, Perlunya sebuah wadah yang memungkinkan bagi mahasiswa di Paksitan untuk ikut memberikan kontribusi sebatas pemikiran ataupun konsep atas permasalahan yang terjadi di tamah air seputar masalah-maslahke-Indonesiaan.Dengannya, diharapkian akan tercipta iklim saling sharing atau budaya tular-menularkan kekhasan masing-masing disiplin ilmu dan keahlian.
Ketiga, Pelajar dan mahasiswa Indonesia di Pakistan mempunyai kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi terhadap bangsa dan Negara. Tanggung jawab ini harus dibuktikan dengan menumbuhkan wawasan kebangsaan sejak dini, mengkaji problematika tanah air secara kritis dan sebisa mungkin memberikan alternative solusi.
Keempat, Dinamika keilmuan yang semakin semarak dan membaik, serta dukungan aktif KBRI, merupakan moment yang sangat positif untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam mendongkrak nuansa keilmuan di kalangan pelajar dan mahasiswa Indonesia di Paksitan. Namun wadah yang mengkaji secara mendalam problematika bangsa Indonesia dalam berbagai aspek, masih belum ada. Maka forum ini diharapkan untuk bisa menjadi wadahnya.
Posted by Masturi at 9:10 AM
Labels: Refleksi Sosial

My Pos Code

I am new comer in Villa Bintaro Regency, the residence in Jombang Raya street, Pondoke Aren, Tangerang, Banten, Indonesia.
The first difficulty is when I want to know my Pos Code in my new residence. But it is so simply easy when I know that in my Rt has the mailing list at yahoogroups.com . Then I ask to member of the mailing list. Thank you Allah, they tell me that my Pos Code is 15226.
So, if you want to sent to me anything especially from abroad country, please use this number. Thanks.

Masturi Istamar Suhadi Usman
Blog : http://ekpresiperenungan.blogspot.com
FB : masturi11472@yahoo.com
Twitter: http://twitter.com/masturi

Senin, 08 Juni 2009

Pasang Iklan Adbrite

Beberapa waktu yang lalu saya pernah menceritakan pengalaman saya berinteraksi dengan www.google.com/adsense. Seperti saya beritakan sebelumnya, saya pernah menerima Check dari www.google.com/adsense ketika saya masih di Pakistan. Dan ketika saya balik ke Indonesia, ternyata account saya sudah berisi US $ 380.00 (baca: tigaratus dollar amerika), sekitar Rp 3800.000,00. Jumlah yang lumayan.
Namun sayang account itu tidak bisa saya tukar dengan alamat Indonesia. Then, gak tahu bagaimana nasibnya nanti.
Sebenarnya selain saya mendaftar di www.google.com/adsense , saya juga mencari uang lewat www.adbrite.com . Bedanya, di www.google.com/adsense saya sudah pernah menerima uang dari mereka. Karena saya seriusi betul saat itu. Sedangkan di www.adbrite.com kurang saya seriusi.
Kelebihan adbrite, ternyata account yang saya buat di Pakistan dulu bisa saya tukar dengan alamat Indonesia. Alhamdulillah. Untuk itu saya akan lebih serius lagi menangani adbrite ini, semoga dalam waktu dekat ini bisa menghasilkan. Berminat untuk mencari uang via adbrite??? Silahkan klik di bawah ini:



Minggu, 07 Juni 2009

Sholeh Melamar Gadis

Ya hari ini, minggu tanggal 7 Juni, teman saya Muhammad Sholeh melamar seorang gadis bernama Fitri.
Seperti direncanakan sebelumnya, kalau Sholeh akan menghadap orang tua Fitri di Bekasi sore hari. Namun karena kondisi tugas yang sudah menunggu, rencana Minggu sore dipindah ke Minggu pagi. Lebih cepat dari yang direncanakan semula.
Sebagai teman, saya hanya turut mendoakan, semoga bisa mendirikan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah ketika sudah menikah nanti. Dan bisa menjadikan rumah tangganya, rumah yang indah dan kokoh, berfungsi sebagai
* Rumah Ibadah
* Rumah Ilmu
* Rumah Pendidikan
* Rumah Dakwah
* Rumah Sosial
* Rumah Produksi
Dan sebagai himbauan buat saudara Sholeh, berhubung sebentar lagi akan menikah, semoga bisa memanfaatkan masa lajang yang sebentar lagi akan ditinggalkan dan tidak akan pernah kembali. Semoga bisa menutup masa lajang itu dengan masa yang penuh ketaatan kepada Allah sehingga husnul khotimah.
Tidak sepakat dengan himbauan ini???

Pondok Aren, 7 Juni 2009
Masturi Istamar Suhadi Usman
http://ekspresiperenungan.blogspot.com

Manohara ......

Perjalanan kisah Manohara Pinot, sampai saat ini masih berlanjut. Masmedia tak henti-hentinya memberitakan dan mengisahkan sang bintang. Media cetak, elektronik dan media internet tak henti-hentinya menuliskan dengan berbagai versi dan sisinya.
Kisah perjalanan hidup yang menarik untuk diperhatikan. Siapa saja yang membacanya bisa terbawa dengan haru biru berita itu. Kadang simpati, kadang bingung, kadang heran, kadang bertanya," Kok iso ya?" Ditambah lagi masmedia memang menulis Manohara dari berbagai sudut pandangnya.
Ketika anda masuk ke google.com kemudian anda ketikkan kata " Manohara" maka akan muncul tak kurang 1,010,000 hasil telusur untuk manohara. Bila anda ketikkan kata Manohara di Face Book, maka akan muncul hasil telusur sekitar 500 Face Book. Face Book pribadinya Manohara ataupun orang-orang yang peduli dengan kondisi Manohara. Yang lebih hebat lagi Yahoo, bila anda ketikkan kata "Manohara" akan muncul hasil telusur 3,030,000 for manohara. Dan bila anda buka detik.com dan anda ketikkan pada box search nya maka akan keluar"manohara" ditemukan dalam 214 dokumen. Dan ketika anda masukkan kata Manohara di Search Engine www.aol.com, maka hasil telusurnya sebanyak 1,210,000. Tidak ketinggalan kalau anda search di youtube.com maka hasil telusurnya sebanyak 333 dan seterusnya.
Kalau dicermati, masalahnya tidak terlalu rumit. Hanya masalah rumah tangga. Masalah suami istri, atau suami, istri, dan mertua. No more.
Namun semua menyadari, masalah rumah tangga bisa dikatakan sebagai masalah kecil, bisa juga masalah besar.
Masalah kecil, bila masalah itu bisa diselesaikan dengan baik. Suami, istri mampu menyelesaikannya dengan bijaksana.
Sebaliknya, bila tidak mampu menyelesaikannya, bak bola salju akan terus menggelinding. Semakin lama semakin tebal, semakin besar, semakin keras. Tidak ada yang bisa menghalangi. Apa saja yang menghalangi akan hancur, hingga bola salju itu jatuh terpuruk ke jurang dalam, atau masuk ke dasar air laut dan akan hancur sendirian bersama sunnah kauniyah.
Begitulah masalahnya.
Tak terkecuali masalah Manohara, bermula dari masalah suami istri, berkembang menjadi masalah keluarg, terus berkembang menjadi masalah masyarakat, dan seterusnya.
Semoga masing-masing bisa mengambil hikmah dari pelajaran itu, dan kita semua menjadi orang-orang yang mampu menyelesaikan masalah kita masing-masing dengan penuh rasa bijak.

Pondok Aren, 7 Juni 2009
Masturi Istama Suhadi Usman
http://ekspresiperenungan.blogspot.com

Terlanjur Tersohor

Ini ada tulisan cukup menarik, olahan pena seorang teman Muladi Mughni di Multplynya. Moga bermanfaat:





Ada banyak hal yang dilakukan oleh orang untuk
menjadikan dirinya terkenal. Dengan melakukan sesuatu yang aneh umpamanya, bisa
saja orang banyak memperbincangkan pelaku dari peristiwa itu, yang akhirnya
menghantarkan namanya tersohor seantero jagad. Kita lihat saja, di negeri kita,
satu bocah cilik bernama Ponari bisa begitu melejit dan tiba-tiba mengalahkan
rating berita selebritis papan atas, karena konon ia dapat menyembuhkan
berbagai penyakit dengan batu halilitarnya. Puluhan bahkan ratusan orang rela
antre panjang hanya untuk menunggu giliran mendapatkan air yang telah
dicelupkan batu Ponari. Tentang bagaimana nasib para pencari kesembuhan
selanjutnya setelah berobat ke Ponari sampai saat ini masih belum ada
penelitian yang akurat, atau boleh jadi meneliti hal seperti ini hanya akan
membuang energi saja. Tentang bagaimanakah nasib sekolah Ponari yang memang
tidak terlalu berprestasi dan keluarganya yang kadung keenakan disambangi oleh
orang banyak, yang tentu saja membawa amplop, kabar itu sudah tidak lagi
menjadi buah bibir media massa,
atau masyarakat sendiri pun sudah tidak peduli.

Kira-kira sampai di situlah tamat alur dari cerita kesohoran sang Ponari dan batu
halilitarnya. Untuk selanjutnya episode-episode keanehan dan ketersohoran yang
dilakukan oleh anak manusia ini akan terus dipertontonkan. Mungkin barometernya
tidak lagi soal nilai dan muatan yang sepatutnya disuguhkan kepada khalayak,
akan tetapi murni keanehan dan kesohoran semata. Sebagai bukti, ketika muncul
ponari-ponari baru, dengan modus pengobatan anak kecil yang sama dengan alat
raga yang berbeda, orang tidak lagi menggubris dan terpancing untuk lebih
mengetahuinya. Alasannya sederhana,karena apa yang dia perbuat, sudah tidak
lagi aneh dan pastinya ia tidak sesehor Ponari yang “asli”.

Padahal sesungguhnya yang lebih penting dari sekedar aneh dan tersohor tadi ialah,
mengkaji fenomena ponari dan semisalnya; apakah ini murni sebagai sebuah
fenomena sosial bangsa kita, ataukah sarat muatan politis pra hiruk pikuk pesta
demokrasi. Maka, jangan heran jika satu kasus yang dianggap aneh lalu dapat
mejadikan beberapa orang yang memiliki interest menjadi ikut tersohor. Adakah
ini sekedar mengentakkan perhatian publik, bahwa masalah keberagamaan kita
sesungguhnya masih jauh panggang dari pada api, di mana di satu desa di Jombang
yang terkenal dengan kota
santri, namun justru lahir keanehan menyerupai kekhurafatan yang ironisnya
cukup banyak pengikutnya. Ataukah ini sebuah kritik sosial bahwa bangsa kita
ini masih tengah menghianati undang-undang dasar dan hak asasi warganya, yang
konon mendapatkan pelayanan kesehatan merupakan hak setiap warga Negara. Adakah
pelayanan ini telah berubah menjadi hanya melayani yang sakit dan berduit,
sehingga orang miskin dilarang keras untuk sakit. Yang ini berarti, fasilitas
berobat murah semakin tidak pernah dirasakan oleh rakyat kecil. Maka keanehan
Ponari Cs. yang dipertontonkan hakekatnya adalah simbol dari protes sosial
kepada pemangku amanat penderitaan rakyat.

Yang tak terbayangkan dari fenomena semisal ini menurut saya adalah impak sosial,
beban psikologis dari orang yang pernah tersohor dan yang selayaknya ia belum
mumpuni berada pada tarap (maqam) di situ. Beban-beban itu pasti akan
menggelayuti setiap saat bukan saja pada dirinya, tapi juga bagi lingkungan
yang membentuknya seperti itu. Sudah dapat dipastikan, menjadi tersohor sebelum
waktunya dapat menjelma menjadi syndrome yang sangat akut. Orang yang selama ini
dipersepsi mampu melakukan sesuatu yang orang lain tidak, akan terus
diposisikan seperti itu, lebih-lebih pada tingkat masyrakat yang cenderung
tidak rasional.

Pada tingkatan masyarakat yang lebih tinggi pun, bukan tidak mungkin sindrom serupa
akan terjadi. Seorang anak yang terkenal, baru menamatkan sekolah tingginya,
karena berasal dari keluarga tersohor, tentu bakal menerima penghargaan
sebanding dengan yang diterima orang tuanya. Betapapun ia belum sempurna
menamatkan ilmu akademiknya, kondisi yang membentuk dirinya sedemikian tersohor
akibat warisan leluhur, dapat pula membentuk beban psikologis yang tidak
sedikit. Kadung terbuai dengan status sosial yang baru dia terima, penerimaan
masyarakat tanpa batas kritik atas apa yang ia petuahkan, mengikuti trend pasar
bahwa pengalaman jauh lebih penting dari
pada peng’aliman, semakin membius diri untuk enggan keluar dari kubangan
kondisi yang begitu menawan (akar kata:tawan).

Masyarakat di luar kita telah begitu melesat jauh meninggalkan kita, rasio-rasio
kesarjanaan telah menjadi standard kemajuan mereka, sementara di kita hal
tersebut masih menjadi persoalan nomor pinggiran. Dunia spesialisasi tengah
menjadi gurita di dunia-dunia maju, sementara di kita masih berpegang pada one
man for all dan anehnya ini dipraktekkan juga pada dunia praktisi. Beban
terbesar sebetulnya adalah pada bius yang mematikan tadi; banyak dari kita yang
telah tersohor sebelum waktunya. Sesungguhnya pada tahap itu belum menjadi
akut, tetapi tersohor untuk lalu membentuk mind-sett untuk merasa puas
dengan terminal akhir pencarian jati diri, berjibaku kembali dengan hasrat
keingintahuan yang mendalam, sedalam ilmu pengetahuan yang masih patut ia
kejar, kembali berjalan dibawah lentera ilmu yang tidak membuatkan terbuai
dengan pujaan-pujaan nisbi. Kerendahan diri untuk kembali memperkaya diri
dengan bekal semangat ‘kebodohan’ nampaknya masih sulit untuk dilakukan bagi
mereka yang telah terlanjur tersohor sebelum waktunya. (Oleh: Muladi Mughni, www.simoelmughni. multiply. com)

* Bica dibaca di milis PPMI Pakistan atau di Multply.com nya Muladi Mughni.

Kamis, 04 Juni 2009

PCIM Pakistan

PCIM Pakistan di Republika

Muhammadiyah Miliki Cabang Istimewa di Pakistan






Kamis, 04 Juni 2009 pukul 01:28:00
YOGYAKARTA -- Muhammadiyah, ormas Islam terbesar kedua di Indonesia, resmi memiliki cabang di Islamabad, Pakistan. Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi mengesahkan berdirinya Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Islamabad pada 26 Mei 2009.

Seperti dilansir Muhammadiyah Online, Kepala Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Sofriyanto, mengatakan, pendirian PCIM Islamabad itu merupakan inisiatif kader-kader Muhammadiyah yang berada di Republik Islam Pakistan.

''Kami menyambut permohonan pendirian PCIM dari kader-kader Muhammadiyah di Islamabad melalui surat tertanggal 25 April 2009,'' tutur Sofriyanto. Melalui rapat Pleno PP Muhammadiyah pada 20 April 2009, permohonan pendirian PCIM Islamabad yang diketuai Hamdan Maghribi itu akhirnya disetujui. hri


Itulah sepenggal berita yang ada di republika. Rasa kesyukuran itulah yang pantas saya ucapkan saat membaca berita itu. Alhamdulillah.
Seingat saya seperti yang direncanakan teman-teman saat pertama kali kumpul untuk mendirikan PCIM di Pakistan.
Bermula dari sebuah keinginan teman-teman yang berlatar belakang muhammadiyah atau keinginan untuk mengenal muhammadiyah lebih dekat.
Dari keinginan yang hanya terpendam dalam angan, kemudian menjadi keinginaan untuk ngobrol, berlanjut menjadi keinginan untuk mendirikan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM).
Dengan prinsip "Seharusnya kita kerja lebih dulu baru minta PP mengesahkan" dan bukan "Di sahkan dulu baru berbuat", dibentuklah sejenis paguyuban dan kami beri nama saat itu "Ikatan Masyarakat Muhammadiyah" atau (IKM) Pakistan. Agenda utamanya adalah pengajian rutin dua minggu sekali.
Saat itu direncanakan pembentukan PCIM setelah kegiatan IKM berjalan paling tidak 6 bulan.
Alhamdulillah kini PCIM Pakistan sudah berdiri. Allahu Akbar. Selamat untuk teman-teman semua yang di Pakistan, semoga lebih produktif lagi dan lebih semangat lagi serta lebih lincah dalam bergerak. Amin.

Pondok Aren, 3 Juni 2009
Masturi Istamar Suhadi Usman
http://ekspresiperenungan.blogspot.com

PCIM Pakistan

PCIM Pakistan di Republika

Domain Bayar

Mulai ngeblog kurang lebih sejak empat tahun yang lalu. Fasilitas yang saya pakaipun fasilitas gratisan " http://blogger.com ". Karena kondisi saat itu memang menuntut begitu.
Setelah berkutat dengan blog-blog gratisan dan sedikit banyak kenal dengan html dan beberapa program untuk bikin website, saya merasa sudah waktunya untuk mencoba dengan domain yang bayar.
Salah satu alasannya adalah untuk optimalisasi ngeblog dan bisnis internet.
Doain moga bisa cepat beradaptasi dengan domain yang baru ini. Mau tahu alamat web yang tidak gratisan itu????
Nanti deh, kalau dah bagus bentuknya. Maklum masih dalam pembangunan hehehehe.

Pondok Aren, 3 Juni 2009
Masturi Istamar Suhadi Usman
http://ekspresiperenungan.blogspot.com

TAPAK SUCI PERWAKILAN KAIRO

Tapak Suci Mesir http://profiles.friendster.com/65983599

A.Pendahuluan

Untaian bunga rampai puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memperkenankan kita menghirup udara segar hingga detik ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlantunkan ke haribaan Rasulullah Imam el-Anbiya’ yang telah membawa risalah agung dari Sang Maha Agung.
Hari demi hari kami lewati,terik panas yang begitu tinggi dinegri seribu menara ini,dengan semangat teman-teman yang hanya ingin meningkatkan dan menukar keilmuan tentang ketapak sucian yang dipelajari dari berbagai tempat yang berbeda ada yang dari pondok,daerah dan lain sebagainya, sehingga teman-teman mempunyai inisiatif untuk mengadakan latihan meskipun tanpa dihadiri oleh siswa ataupun guru seperti layaknya di pondok, akan tetapi karena ini adalah ilmu yang membutuhkan pengulangan-pengulangan yang rutin,agar usaha kami selama ini tidak sia-sia mempelajari ketapak sucian,sehingga timbullah pada diri teman-teman, bahwa prinsip kita sekarang. kita adalah guru dan kita adalah murid. Dengan tujuan untuk meningkatkan keilmuan yang ada pada diri teman-teman, dengan kesabaran dan kegigihan sebagai simbol utama kita walaupun kadang-kadang rasa putus asapun timbul dalam benak kami karena dengan terbatasnya keilmuan yang ada sekarang, akan tetapi rasa putus asapun seakan – akan hilang bagaikan angin beterbangan diawan, setelah mendengar berita dari saudara Misbahul munir, sebagai Ketua Perwakilan Cabang Istimewa Muhammadiyah di mesir bahwasanya akan kedatangan Wakil Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. Din Syamsuddin beserta rombongan diantaranya Bpk. H. Mukhlas Abror sebagai Ketua Umum PP Tapak Suci.
Dengan kedatangan Bapak. H. Mukhlas Abror beserta rombongan, Ust. Masturi Istamar, Lc, salah satu Penasehat dan Pembimbing Tapak Suci di mesir berinisiatif untuk meresmikan Tapak Suci Putra Muhammadiyah yang ada dimesir.
Dengan rasa syukur kami kepada Allah SWT, bertepatan pada tanggal 25 April 2003, Bapak. H. Mukhlas Abror, sebagai Ketua Umum PP Tapak Suci meresmikan Perguruan Seni Bela Diri Tapak Suci Putra Muhammadiyah sebagai Perwakilan Kairo-Mesir


B.Kegiatan
Seiring dengan diresmikannya Tapak Suci Putra Muhammadiyah Perwakilan Cairo oleh Bapak H. Mukhlas Abror, serta mendapatkan kepercayaan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) mesir, untuk menampilkan berbagai jurus yang ada ditapak suci dalam rangka menyambut perayaan HUT RI ke 58 disalah satu gedung pertunjukkan dimesir (Shalah el Kamil) dengan kapasitas pengunjung +_ 2000 dan dihadiri oleh seluruh staff KBRI dan mahasiswa/I mesir sehingga mendapatkan respon yang cukup baik dari berbagai pihak, maka Pengurus Pimpinan Seni Bela DiriTapak Suci Putra Muhammadiyah Perwakilan Kairo telah membuka latihan untuk umum baik untuk mahasiswa, pelajar maupun masyarakat indonesia yang berdomisi di mesir
Mengadakan Turnamen tapak suci 1 bertempat di KBRI
Mengadakan Turnamen tapak suci 2 bertempat di gedung olah raga City gym cairo dam dihadiri langsung oleh Bpk Letjen.(purnawirawan)H Muhdi Purwo Pranjono.Pbr.Selaku ketua umum pp tapak suci indonesia
Tampil dalam acara acara kekeluargaan afiliatif,dll
Mengadakan ujian kenaikan tingakat atau sabuk.
Berperan serta dalam mengadakan ronda malam untuk keamanan masisir.

C.Keilmuan
Adapun keilmuan yang selama ini kami tingkatkan, diambil dari teman-teman yang telah belajar diberbagai pondok almamater (Pondok Modern Gontor, Arrisalah, Darunnajah dll) yang mana mempunyai kelebihan masing-masing baik dari segi jurus-jurus maupun senjata (alat-alat) dan juga diambil dari buku Pedoman Tapak Suci dari Tingkat Dasar sampai tingkat Empat yang mana buku tersebut sebagai rujukan kami dalam melatih.




D.Tempat dan Waktu
Adapun tempat dan waktu untuk latihan tapak suci dibagi menjadi dua tempat :

01. Bertempat dilapangan Bait malayasia (komplek asrama malayasia)
02. Bertempat di gedung Sekolah Indonesia cairo yang sering disebut-sebut oleh mahasiswa/I mesir adalah SIC
( Sekolah Indonesia Cairo ) yang mana tempat ini digunakan khusus untuk anak-anak SIC, dari SD, SMP, SMA.
Adapun latihan dilaksanakan pada hari minggu dan hari rabu setelah ashar menjelang maghrib, baik bait malayasia maupun di SIC ( Sekolah Indonesia Cairo ).

E.Tujuan
Adapun tujuan kami membuka latihan ini tak lain dan tak bukan hanya untuk mengamalkan ilmu-ilmu yang kami dapatkan selama belajar diperguruan seni bela tapak suci, walaupun dengan dana yang sangat minim tapi kami percaya Allah adalah Maha Penolong atas hambaNya, karena kami ingat pesan dari Bapak.H.Mukhlas Abror ketika meresmikan Seni Bela Tapak Suci Putra Muhammadiyah di mesir “ Jadikanlah Tapak Suci Putra Muhammadiyah sebagai gerakan islam untuk berda’wah Amal Ma’ruf Nahi Mungkar bersumberkan kepada Al-qur’an dan Sunnah”

F.Keanggotaan
anggota kita 200 terbagi ke beberapa bagian,,anak anak sic masisir,,masiswi malayasia mesir,
# Who I Want to Meet:

Pelindung : Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Mesir

Penasehat Luar Negri
:Pimpinana Umum Tapak Suci Pusat Indonesia Bpk. Mayjen (Purn) H. Muchdi Purwo Pranjono, PBr

:Ketua Tapak Suci Pondok Pesantern Seluruh Indonesia Bpk. KH. Musthofa Adnan Abib, PUa.

Pembimbing : Ust. H. Munaji Istamar Lc
: Ust H Rahmatulloh Sarbini Lc
: Ust Afan Ardian

Ketua : Dian Herdiana(Pitung)

Sekretaris : Muhajir Shadik

Bendahara : Thoiful Lutfi

Bidang keilmuan dan Bakat : Husni Hirjin
: Toto Nurul Fata lc
: Roni
: Abdulloh said
Sosial & Budaya :Eri suryadi
: Sayuti
: Wasik
: Abu dzar
: Heri Gusafani
: Doni
: Tanwin

Keputrian : Widi
: Tuti
: Aisyah
: Nurul Fatonah

Account Asing Google Adsense

Bila anda punya Account Google Adsense dan posisi anda di luar negeri, saat kembali ke indonesia account tersebut tidak bisa anda pindah alamatnya ke Indonesia.
Misalnya anda sedang belajar di Eropa. Selama belajar anda sangat rajin untuk mencari dan mengembangkan bisnis di internet. Salah satunya melalui Google Adsense, maka saat anda pulang ke Indonesia, alamat account tersebut tidak akan bisa dikirim transfernya ke Indonesia.
Hal inilah yang saya alami. Account Google Adsense yang saya buat di Pakistan tidak bisa saya robah menjadi alamat Indonesia.
Untuk itu ya siap-siap aja, saat di Indonesia untuk membuat baru account google adsense. Dan mesti siap-siap juga, ternyata persyaratan dari google adsense untuk diterima sembagai publisher tidak mudah. Sekarang lebih susah dibandingkan dulu. Mau tahu kenapa??? Tunggu jawabannya pada tulisan mendatang.
Ada yang punya pendapat??? Atau ada yang punya solusi???
Hello Masturi Istamar Suhadi,

Thank you for your interest in Google AdSense. Unfortunately, after
reviewing your application, we're unable to accept you into Google
AdSense at this time.

We did not approve your application for the reasons listed below.

Issues:

- Page type

---------------------

Further detail:

Unacceptable site content: In order to participate in Google AdSense,
your website and application information must meet the following
guidelines:

- Your website must be your own top-level domain (www.example.com
rather than www.example.com/mysite).
- Your domain must have been registered and active for at least 6
months before you apply for AdSense.
- You must provide accurate personal information with your application
that matches the information on your domain registration.
- Your website must contain substantial, original content.
- Your site must comply with Google AdSense program policies
(https://www.google.com/adsense/policies?hl=en_US), which include
Google's webmaster quality guidelines:
http://www.google.com/support/webmasters/bin/answer.py?answer=35769&hl=en_US#quality .

If your site satisfies the above criteria in the future, please
resubmit your application and we'll review it as soon as possible.

Pengajian " Rumah Tangga"

Hari minggu 31 Mei 2009 yang lalu saya mengisi pengajian. Pengajian ini baru berjalan 2 bulan. Alhamdulillah, dengan inayah dari Allah swt. pengajian itu berjalan. Pada awalnya yang ingin ikut majelis ta'lim itu 8 orang. Namun karena berbagai hal mereka tidak bisa hadir semua.
Pada awalnya yang datang bergantian, tidak pernah kompak bisa datang semua 8 orang. Lama kelamaan yang bisa komitmen hadir hanya 4 orang. It's ok. Bagi saya tidak ada masalah. Hanya masalah efisiensi saja, no more. Karena pada hakekatnya hidayah adalah "otoritas" Allah. Manusia hanya berusaha. Alhamdulillah pengajian itu sudah berjalalan dua bulan. Lumayan kan??
Sejak awal, saya mengisi pengajian ini dengan menyampaikan materi dasar-dasar keislaman, aqidah. Kita tahu, materi aqidah cukup berat pencernaan dan perenungannya. Karena aqidah menyampaikan ma'any.
Minggu yang lalu, saya selingi dengan kerumah tanggaan. Tanggapanya?? Luar biasa. Bapak-bapak yang sudah berputra bahkan ada yang hampir bercucu pun, sangat antusias dengan materi itu. Suasananya pun hidup dan dinamis, karena semua bisa sharing pengalaman. Subhanallah.
Untuk beberapa pertemuan yang akan datang, materinya masih sekitar rumah tangga. Ada yang berminat gabung??? Ada yang tidak setuju dengan tulisan ini??

Masturi Istamar Suhadi Usman
http://ekspresiperenungan.blogspot.com

Rabu, 03 Juni 2009

Pelatihan Persiapan Pernikahan

Ada teman sekantor yang insyaallah akan mengakhiri masa lajangnya pada hari sabtu 6 Juni 2009 yang akan datang.
Sebagai teman ingin berbagi pengalaman masalah rumah tangga, semoga dengan sedikit pengalaman yang saya miliki bisa menjadi bahan perenungan saat menjalani bahtera rumah tangganya kelak. Karena pada hakekatnya rumah tangga, berumah tangga bukanlah hal yang mudah. Perjalanan yang panjang, memerlukan persiapan, jarak yang tidak bertepi, godaan yang tidak bisa ditebak darimana datangnya. Itulah rumah tangga.
Lebih-lebih masalah kerumahtanggaan tidak mudah didapat. Tidak semua orang tua mau atau sadar memberikan pembekalan kepada anak-anaknya yang ingin menikah. Tidak semua teman mau berbagi masalah kerumah tanggaan. Bahkan bagi sebagian orang ketika disebut rumah tangga yang terbayang adalah malam pertama. Padahal rumah tangga adalah malam pertama, malam kedua, malam ketiga..... sampai malam terakhir.
Malam pertama adalah malam pembuka dari malam-malam berikutnya, sedangkan malam-malam setelah malam pertama adalah kelanjutan dari malam pertama.
Lumayan, materi persiapan yang seharusnya di sampaikan dalam 2 atau 3 kali pertemuan terpaksa disampaikan dalam satu kali pertemuan. Itupun penuh dengan summary.
Mengikuti prinsip " maa laa yudroku julluhu laa yutroku kulluhu.
Selamat menempuh hidup baru saudaraku " Untung Prasojo". Moga sakinah mawaddah warohmah. Semoga bulan madu di hotel " Caravan" Taman Safari Bogor, bisa menjadi permulaan yang indah buat anda sekeluarga di masa yang akan datang.

Pondok Aren, 3, Juni 2009.

Masturi Istamar Suhadi Usman
http://ekspresiperenungan.blogspot.com

Selasa, 02 Juni 2009

Account Google

Semenjak saya sekeluarga pulang ke Indonesia, kegiatan ngeblog memang berhenti total. Diantara faktor utama yang menjadi penghalang adalah tiadanya internet di rumah. Di kantor memang ada internet, namun tidak etis kalau kita menggunakan fasilitas kantor untuk keperluan ngeblog. Ngeblog khan bisnis pribadi. heheheh. Selain itu kita khan bukan pejabat yang biasanya ada fasilitas kantor.
It's Ok, yang penting kegiatan Blog Ngeblog (istilah bahasa madura kali.. hehehe.)sekarang mulai jalan.
Namun ada kondisi yang membuat saya agak sedih setelah bisa membuka account-account yang pernah saya buat di Pakistan dulu, dan kini ingin saya lanjutkan.
Diantara yang hal itu adalah Account Google Adsense.
Google adsense saya sudah aktif sejak beberapa tahun. Alhamdulillah saya sudah pernah mendapatkan check dari google adsense dan sudah saya ambil uangnya saat di Pakistan dulu. Bahkan sudah habis lagi hehehehe....
Berhubung saat itu saya masih dalam proses kepulangan, maka sisa yang ada di dalam account google adsense tidak saya ambil. Hitung-hitung untuk tabungan.
namun apa nak dikata Pak cik, ternyata takdir bukan kita yang menentukan. Yang terjadi bukan kehendak kita, namun kehendak Yang Maha Kuasa. Ternyata account google adsense yang saya buat di Pakistan tidak bisa diambil di Indonesia. Gigit jari khan??? Padahal isinya dah lumayan, US $ 300,00 (Tiga Ratus US Dollar) atau sekitar tiga juta. Lumayan khan???
Akhirnya kita harus pasrah dengan takdir. Dan kini saya buat account google yang baru lagi. Namun tidak semudah saya membuat dulu di Pakistan. Persyaratannya cukup ketat dan tidak mudah.
Ala kulli hal, saya sekarang harus realistis (bukan segala sesuatu dengan real saudi lho hehehehe, insyaallah akan saya mulai lagi bisnis internet dari sini dan dari sekarang. Ada yang mau ikutan, atau punya saran, atau punya masukan?
Atau tidak sepakat dengan tulisan saya ini????

Pondok Aren, 2 Juni 2009
Masturi Istamar Suhadi Usman
http://ekspresiperenungan.blogspot.com

Selamat Berjuang

Published at “Masturi’s Weblog” in 22.3.2008:

Tanpa Terasa waktu terus berlalu. Baru kemarin kita mulai semester baru, baru seminggu yang lalu kita selesai midterm. Ternyata sekarang Final Exam dah di ambang pintu. Selamat berlajr bagi teman-teman. Selamat menempuh ujian. Moga kesuksesan menyertai anda semua. Moga ilmu yang bermanfaat anda dapatkan
Islamabad, 22 Maret 2008.
Masturi Istamar Suhadi Usman
http://kreasiperenungan.blogspot.com

Pertama dari Google

Published at “Masturi’s Weblog” in 19.5.08:

Ternyata cerita tentang google adsense yang memberi gaji karena iklan yang kita pasang di Blog kita, betul. Bukan isu atau bohongan. Ini yang saya dapatkan. Alhamdulillah gaji pertama dari Google adsense akhirnya saya terima. Jumlahnya tidak banyak. Itupun setelah 4 bulan bergelut dengan google adsense.
Bagi saya yang memang sebenarnya bermodal hanya semangat dan tidak mengenal dunia IT secara specifik, sebuah prestasi. paling tidak rasa penasaran itu sudah hilang.
Seperti apa checknya??? Anda bisa lihat photo di atas. Anda penasaran juga? Silahkan mencoba. Alhamdulillah penasaran saya sudah hilang. Sekarang tinggal bagaimana menambah potensi gaji yang lebih besar.
Posted by Masturi at 9:01 AM
Labels: Internet Side

Menakar Peran Publik Muslimah

Di era globalisasi ini terjadi dua fenomena yang bertentangan dalam melihat peran publik muslimah.
Di satu pihak gerakan feminisme menuntut adanya kebebasan wanita untuk menentukan nasibnya sendiri, dan ingin melepaskan diri dari masyarakat। Seolah-olah wanita tertindas dan harus menuntut kebebasan itu, bersaing dengan laki-laki, yang dikesankan sebagai pembuat belenggu bagi wanita. Sehingga masyarakat ini terbagi menjadi dua,yaitu:
- masyarakat laki-laki
- masyarakat perempuan.
Perempuan menuntut agar disamakan dengan laki-laki dalam segala segi .
Di sisi lain ada penyeru, yang menyerukan muslimah agar kembali ke dalam rumah dan tidak perlu ada peran publik yang diperankan, sehingga terkungkung di rumah dengan alasan berperan sebagai pendidik anak dan generasi, begitulah yang diajarkan oleh Islam dan di contohkan oleh Rasulullah saw., begitu kata mereka.
Telah hilang dari pikirannya peran yang dilakukan oleh umahatul mu’minin dalam mendampingi Rasulullah saw berperang, mengajar para muslimah, mendidik anak-anak muslimin.
Berapa banyak para shahabiat yang ikut ke medan jihad merawat prajurit-prajurit muslimin yang terluka, bahkan tidak sedikit yang ikut mengangkat senjata berjihad di jalan Allah, tersebutlah Ummu Haram bintu Milhan, Khoulah binti Al Azwar yang membantu pasukan Kholid in Walid dalam perang Qodisiyah melawan orang-orang Romawi......


Bagaimana sebenarnya peran publik muslimah??

Perlunya Definisi
Untuk melihat hal ini secara obyektif, tidak ekstrim maka perlu didefinisikan. Dari situ mudah kiranya untuk menakar peran publik muslimah. Dengan definisi tidak akan timbul perdebatan dan perbedaan dalam masalah hukumnya. Apakah peran publik itu sangat ekstrim yang bertentangan dengan kaidah-kaidah syariat islam, ataukah peran publik itu masih dalam kerangka syariat?? Apakah yang dimaksud dengan peran publik itu, dengan mengabaikan kewajiban dan tanggung jawab wanita yang lain ataukah peran publik itu masih dalam kerangka melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab wanita muslimah??? Apakah peran itu masih dalam kemampuan wanita muslimah itu sendiri ataukah sudah melampaui batas kemampuannya?? Apakah Peran publik itu sesuai dengan fitrah wanita muslimah ataukah sudah keluar dari fitrah??? Apakah peran itu sekedar tampil ataukah mesti berdasarkan kapabilitas???
Peran publik muslimah yang dibolehkan oleh Islam adalah peran publik yang masih dalam kordidor syariat Islam, menjaga moralitas dan menjauhi fitnah, dengan tetap menjaga keseimbangan tugas wanita tanpa mengorbankan tugas-tugas yang lain, masih dalam batas kemampuan muslimah, sesuai dengan fitrah wanita, dan tidak mendhalimi wanita itu sendiri.
Namun bila sudah keluar dari hal-hal di atas, maka jelas bukan peran yang dinginkan oleh Islam.

Menakar peran publik muslimah
Peran publik muslimah sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari konsep Islam. Salah satu dari karakteristik Islam adalah mencakup semua aspek kehidupan. Kehidupan individu, kehidupan rumah tangga dan kehidupan bermasyarakat. Selain itu juga adanya tanggung jawab individu muslim. Dari karakteristik dan tanggung jawab inilah memunculkan peran publik individu muslim dan muslimah.

Dilihat dari aspek yang dicakup oleh Islam sebagai konsep kehidupan; individu,sosial, keluarga, jasmani dan rohani, menuntut peran publik muslimah. Sebab peran publik adalah bagian daripada cakupan aspek sosial Islam.
Sedangkan dari segi tanggung jawab masing-masing individu muslim dan muslimah memiliki tanggung jawab yang sama; tanggung jawab itu antara lain:
1. Tanggung jawab kepada Allah; yaitu masing-masing individu memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang mesti kita pertanggungjawabkan di akhirat kelak. Hal ini tidak boleh kita abaikan apalagi kita tinggalkan. Hukumnya bermacam-macam ada yang wajib, haram, sunnah, mubah dan makruh. Setiap hukum harus dilaksanakan sesuai dengan porsinya. Tidak boleh ekstrim, harus sederhana. Di sini wanita berperan sebagai seorang hamba dari Tuhannya dan ia harus mempertanggung-jawabkannya.

2. Tanggung jawab kepada individu, Islam juga menuntut pribadi muslim baik laki-laki maupun perempuan agar bertanggung jawab kepada dirinya sendiri. Tidak diperbolehkan oleh Islam mengabaikan diri sendiri untuk orang lain. Tanggung jawab ini tidak bisa dipenuhi oleh orang lain. Hanya pribadi itu sendiri yang bisa memenuhi tanggung jawab individunya. Tanggung jawab ini akan ditanyakan kelak di akhirat. Dan tidak ada orang lain yang bisa mempertanggung jawabkannya. Di sini wanita berperan sebagai seorang individu manusia, yang mesti hidup dengan kapasitas kemanusiaannya.

3. Tanggung jawab kepada keluarga; keluarga adalah bagian dari lembaga cakupan Islam. Islam tidak menganjurkan hidup membujang, bahkan melarangnya. Tanggung jawab untuk mewujudkan lembaga keluarga dan mempertahankan kelansungannya adalah tanggung jawab setiap individu muslim baik laki-laki maupun perempuan. Tanggungjawab ini disesuaikan dengan peran masing-masing individu, sebagai suami,istri, anak dan lain sebagainya. Masing-masing ada porsinya dan harus dipertanggung jawabkan di akhirat. Bila ada kelalaian dalam tanggungjawab maupun kejanggalan dalam lembaga ini,maka akan menggoncangkan sendi-sendi Islam yang lain. Di sini wanita berperan sebagai seorang ibu, sebagai seorang istri dan sebagai seorang anak. Ketiga-tiga peran tersebut mesti di jalaninya dengan seimbang.
4. Tanggung jawab kepada profesi, Islam menginginkan semua individunya produktif, dan tidak menginginkan menganggur. Kemandirian itu dicontohkan oleh para nabi dan Rasulullah Saw, sebagai Rasul yang menjadi pemimpin para Rasul tersebut. Dalam Islam juga mengenal hukum fardhu kifayah yaitu bila sudah ada yang melaksanakan tanggung jawab tersebut, maka seluruh masyarakat Islam tidak berdosa. Namun sebaliknya, bila tidak ada satupun yang melaksanakan kewajiban tersebut,maka semua masyarakat muslim akan berdosa. Profesi ibarat pembagian tugas dalam masyarakat. Semua keperluan yang diperlukan oleh masyarakat untuk mempetahankan kelangsungan hidup yang Islami harus di adakan dan ada yang mengambil alih profesi tersebut. Kemudian dilaksanakan dengan baik dan profesional. Di sini wanita muslimah berperan sebagai seorang profesional yang produktif dan berpenghasilan. Terlebih-lebih bila ia sebagai tulang punggung keluarga dengan kondisi yang memaksakan dirinya untuk bekerja, seperti seorang wanita yang ditinggal suaminya, tidak ada saudara yang bertanggung jawab terhadap dirinya dan anak-anaknya, harus melangsungkan pendidikan anak-anaknya yang memerlukan biaya untuk mendidik dan membesarkannya.
5. Tanggung jawab kepada masyarakat, Salah satu aspek kehidupan yang dicakup oleh Islam adalah kehidupan bermasyarakat. Islam tidak hanya mencukupkan dalam konsep individu dan keluarga, akan tetapi cakupannyajuga kehidupan sosial kemasyarakatan yang meliputi struktural kenegaraan. Karena mengatur negara adalah mengatur masyarakat, dan itu termasuk cakupan aspek kehidupan Islam. Konsep Amar ma’ruf nahi Mungkar atau yang biasanya disebut dengan hisbah, jelas sekali menjelaskan hal ini. Individu muslim dan muslimah bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup sehat, baik dan bersih moral dan materialnya masyarakat. Islam tidak mengabaikan kehidupan bermasyarakat dan hanya memperhatikan kehidupan individual seperti gaya hidup kapitalis. Begitu juga ia juga tidak memenggal hal-hak individu dan hanya memperhatikan hal-hal sosial masyarakat sebagaimana halnya konsep sosialis. Islam memperhatikan kedua-duanya dengan penuh keadilan dan keseimbangan. Di sini wanita berperan sebagai anggota masyarakat yang tidak bisa dilepaskan dari masyarakatnya, dan mesti turut serta bertanggung jawab dengan kebaikan masyarakatnya.
6. Tanggung jawab kepada sejarah; Islam juga menuntut kepada individu muslim dan muslimah untuk memiliki tanggung jawab terhadap sejarah. Karena baik dan buruknya sejarah kemanusiaan ditentukan oleh sang pelaku sejarah tersebut. Islam menuntut individunya untuk menjadi pelaku sejarah yang baik dan benar. Bukan sekedar menjadi orang yang bersejarah dan dikenang orang. Bukankah Rasulullah saw. menjelaskan kepada kita perihal tiga perkara yang tidak akan terputus bagi seorang muslim dan muslimah walau ia telah meninggal?? Yaitu amal jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholeh yang akan senantiasa mendoakan kedua orang atuanya. Amal jariah yang baik adalah amal jariah yang berkesinambungan dan senantiasa mendatangkan pahala, walau sudah berganti generasi, berganti kurun dan berganti masa ribuan tahun. Ilmu yang bermanfaat, yang baik, yang diinginkan oleh Islam adalah ilmu yang bermanfaat bagi orang banyak, bermanfaat bagi kemanusiaan, yang bermanfaat dan berkesinambungan dari masa-ke masa. Jadi bukan hanya bermanfaat untuk sesaat atau hanya satu generasi saja. Begitu juga anak yang sholeh yang senantiasa mendoakan kedua orang tuanya. Anak sholeh yang baik adalah anak yang sholeh, yang melahirkan cucu-cucu yang sholeh, yang melahirkan cicit-cicit dan keturunan yang sholeh hingga hari kiamat. Bukan hanya anak yang sholeh yang berdo’a untuk kedua orang tuanya, namun ia melahirkan cucu yang tidak sholeh, bahkan cicit dan keturunan yang tidak menunjukkan sama sekali kesholehan. Tentu bukan yang demikian itu yang diinginkan oleh Islam. Dari sini Islam menuntut individu muslim untuk bertanggung jawab terhadap sejarah,dan mengukir sejarah yang baik, untuk kebaikan keturunan, generasi mendatang dan kebaikan dirinya dikahirat kelak. Di sini wanita berperan sebagai pelaku sejarah dan penentu dari sejaran, bahkan sebagai pembuat sejarah itu sendiri.
Demikianlah tanggung jawab yang mesti diemban oleh individu muslim dan muslimah. Dari sinilah kita melihat dan menakar peran publik muslimah.
Maksudnya, bahwasannya peran publik bukanlah peran tersendiri,akan tetapi sebuah peran yang berkaitan dengan peran-peran yang lain. Dan harus dijalankan secara seimbang.
Peran publik ini kalau bisa realisasikan formatnya antara lain:
1. Peran Sosial.
Seorang muslimah harus melaksanakan peran sosial ini, yaitu peran seorang muslimah ikut berpartisipasi membangun mental masyarakat. Terutama masyarakat perempuan itu sendiri. Apabila wanita muslimah tidak peduli dengan kondisi sosial masyarakat dan acuh tak acuh terhadap kondisi itu, maka ia tidak melaksanakan tanggung jawab yang diberikan oleh Islam kepadanya. Apatah lagi, bila muslimah tersebut memiliki kapabilitas yang cukup, sarana dan prasarana yang mendukung dan memadai. Seperti membantu anggota masyarakat yang memerlukan bantuan, baik bantuan moral, material, maupun tenaga.
2. Peran Politik.
Seorang wanita muslimah juga memiliki tanggung jawab politik di masyarakat. Sebab politik adalah seni mengatur masyarakat, dan wanita adalah bagian terpenting yang tidak terpisahkan dari masyarakat, maka ia juga memiliki peran politis tersebut. Berbagai kebijakan sosial di masyarakat bila wanita muslimah tidak terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut,maka akan sangat merugikan masyarakat itu sendiri. Di era demokrasi seperti sekarang ini, jumlah wanita jelas lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lelaki. Kelompok Islam Phobia mengerahkan wanita-wanitanya untuk ikut mendukung perjuangan politis mereka dengan berbagai macam cara, hal itu tidak bisa diimbangi kecuali dengan melibatkan muslimah dalam peran politis. Terutama untuk menjawab hal-hal kesalah pahaman terhadap Islam yang selalu digembar-gemborkan oleh kelompok Islam phobia dengan dalih membela wanita dsb. Pembelaan itu akan lebih kuat bila yang melakukan adalah wanita muslimah.
3. Peran Pendidikan masyarakat.
Dalam mendidik masyarakat, tidak cukup hanya dengan melibatkan laki-laki saja, akan tetapi dituntut peran muslimah untuk melaksanakan pendidikan masyarakat, entah itu berupa pengajian, taman kanak-kanak dan lain sebagainya. Apalagi bila peran tersebut bila berhubungan dengan kaum wanita itu sendiri.

4. Peran profesi
Hendaknya wanita juga memiliki peran profesi yang dijalankan di masyarakat, apalagi bila profesi tersebut berhubungan dengan kebutuhan dan keperluan wanita. Sungguh sebuah kesalahan masyarakat muslim bila memprofesikan laki-laki dalam profesi yang seharusnya wanita yang layak melaksanakannya, dan kesalahan wanita bila tidak mengambil peran tersebut.

Beberapa hal yang mesti diperhatikan
Dalam melaksanakan peran publik wanita muslimah, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan oleh wanita muslimah dan masyarakat muslim, antara lain:
1. Dalam melaksanakan peran publik tidak terjadi pelanggaran syariat Islam, seperti tabarruj, ikhtilath yang diharamkan, kholwat, menimbulkan fitnah. Sebab tidak ada fitnah bagi laki-laki lebih besar daripada wanita, dan tidak ada fitnah besar bagi wanita lebih besar daripada laki-laki.
2. Tetap menjaga keseimbangan dalam menjalankan tugas-tugas wanita; sebab wanita bukan hanya memiliki satu kewajiban; kewajiban sebagai seorang hamba Allah, sebagai, dirinya sendiri, sebagai ibu, sebagai istri, sebagai anak, sebagai anggota masyarakat dan lain sebagainya.
3. Memperhatikan prioritas bagi wanita muslimah tersebut. Sebab skala prioritas antara satu muslimah dengan muslimah yang lain tidaklah sama; hal itu disesuaikan dengan usia, kondisi, kapabilitas dan lain sebagainya.
4. Peran publik yang dijalani hendaknya masih dalam kemampuan wanita muslimah untuk menjalaninya, bukan justru mendhaliminya. Kemampuan wanita muslimah yang satu dengan yang lain berbeda.
5. Wanita muslimah yang mengambil salah satu peran publik tersebut memang memiliki kapabilitas untuk itu. Bukan sekedar tampil.
6. Peran tersebut dijalankan dengan dukungan fasilitas yang memadai, baik itu hard facility (fasilitas fisik) maupun soft facility ( fasilitas lunak). Sehingga peran yang dilakukan tersebut mendatangkan manfaat bagi wanita itu maupun bermanfaat bagi masyarakat.
7. Peran publik wanita muslimah tidaklah sama kadarnya, hal itu disesuaikan dengan kondisi masing-masing wanita muslimah; kapabilitas, kemampuan fisik, fasilitas, prioritas dan lain sebagainya. Sehingga tidak bisa diharuskan dalam satu format dan disamaratakan antara yang satu dan yang lain.
Demikianlah peran publik muslimah dan takarannya, semoga kita bisa melaksanakannya dengan seimbang . Wallahu a’lam bishowab.

Islamabad, 23/1/2004
Oleh: Masturi Istamar Suhadi Usman
http://ekspresiperenungan.blogspot.com
Tulisan ini diterbitkan oleh Dinamika majalah Forum Ukhuwah Mahasiswa Indonesia, Islamabad, Pakistan.

Posted by Masturi at 5:38 AM
Labels: Fiqih Dakwah

Menakar Peran Publik Muslimah

Hasanah Ubaidillah Aziz,  Lc. MPhil  pernah menulis sebuah makalah saat menjadi mahasiswi di Internasional Islamic University Islamabad Pakistan. 
Makalah ini didiskusikan di hadapan mahasiswi Indonesia di Islamabad saat itu.  Sayang bila tidak dipublikasikan. Selamat membaca: 


 Di era globalisasi ini terjadi dua fenomena yang bertentangan dalam melihat peran publik muslimah.
Di satu pihak gerakan feminisme menuntut adanya kebebasan wanita untuk menentukan nasibnya sendiri, dan ingin melepaskan diri dari masyarakat। Seolah-olah wanita tertindas dan harus menuntut kebebasan itu, bersaing dengan laki-laki, yang dikesankan sebagai pembuat belenggu bagi wanita. Sehingga masyarakat ini terbagi menjadi dua,yaitu:
- masyarakat laki-laki
- masyarakat perempuan.
Perempuan menuntut agar disamakan dengan laki-laki dalam segala segi .
Di sisi lain ada penyeru, yang menyerukan muslimah agar kembali ke dalam rumah dan tidak perlu ada peran publik yang diperankan, sehingga terkungkung di rumah dengan alasan berperan sebagai pendidik anak dan generasi, begitulah yang diajarkan oleh Islam dan di contohkan oleh Rasulullah saw., begitu kata mereka.
Telah hilang dari pikirannya peran yang dilakukan oleh umahatul mu’minin dalam mendampingi Rasulullah saw berperang, mengajar para muslimah, mendidik anak-anak muslimin.
Berapa banyak para shahabiat yang ikut ke medan jihad merawat prajurit-prajurit muslimin yang terluka, bahkan tidak sedikit yang ikut mengangkat senjata berjihad di jalan Allah, tersebutlah Ummu Haram bintu Milhan, Khoulah binti Al Azwar yang membantu pasukan Kholid in Walid dalam perang Qodisiyah melawan orang-orang Romawi......


Bagaimana sebenarnya peran publik muslimah??

Perlunya Definisi
Untuk melihat hal ini secara obyektif, tidak ekstrim maka perlu didefinisikan. Dari situ mudah kiranya untuk menakar peran publik muslimah. Dengan definisi tidak akan timbul perdebatan dan perbedaan dalam masalah hukumnya. Apakah peran publik itu sangat ekstrim yang bertentangan dengan kaidah-kaidah syariat islam, ataukah peran publik itu masih dalam kerangka syariat?? Apakah yang dimaksud dengan peran publik itu, dengan mengabaikan kewajiban dan tanggung jawab wanita yang lain ataukah peran publik itu masih dalam kerangka melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab wanita muslimah??? Apakah peran itu masih dalam kemampuan wanita muslimah itu sendiri ataukah sudah melampaui batas kemampuannya?? Apakah Peran publik itu sesuai dengan fitrah wanita muslimah ataukah sudah keluar dari fitrah??? Apakah peran itu sekedar tampil ataukah mesti berdasarkan kapabilitas???
Peran publik muslimah yang dibolehkan oleh Islam adalah peran publik yang masih dalam kordidor syariat Islam, menjaga moralitas dan menjauhi fitnah, dengan tetap menjaga keseimbangan tugas wanita tanpa mengorbankan tugas-tugas yang lain, masih dalam batas kemampuan muslimah, sesuai dengan fitrah wanita, dan tidak mendhalimi wanita itu sendiri.
Namun bila sudah keluar dari hal-hal di atas, maka jelas bukan peran yang dinginkan oleh Islam.

Menakar peran publik muslimah
Peran publik muslimah sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari konsep Islam. Salah satu dari karakteristik Islam adalah mencakup semua aspek kehidupan. Kehidupan individu, kehidupan rumah tangga dan kehidupan bermasyarakat. Selain itu juga adanya tanggung jawab individu muslim. Dari karakteristik dan tanggung jawab inilah memunculkan peran publik individu muslim dan muslimah.

Dilihat dari aspek yang dicakup oleh Islam sebagai konsep kehidupan; individu,sosial, keluarga, jasmani dan rohani, menuntut peran publik muslimah. Sebab peran publik adalah bagian daripada cakupan aspek sosial Islam.
Sedangkan dari segi tanggung jawab masing-masing individu muslim dan muslimah memiliki tanggung jawab yang sama; tanggung jawab itu antara lain:
1. Tanggung jawab kepada Allah; yaitu masing-masing individu memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang mesti kita pertanggungjawabkan di akhirat kelak. Hal ini tidak boleh kita abaikan apalagi kita tinggalkan. Hukumnya bermacam-macam ada yang wajib, haram, sunnah, mubah dan makruh. Setiap hukum harus dilaksanakan sesuai dengan porsinya. Tidak boleh ekstrim, harus sederhana. Di sini wanita berperan sebagai seorang hamba dari Tuhannya dan ia harus mempertanggung-jawabkannya.

2. Tanggung jawab kepada individu, Islam juga menuntut pribadi muslim baik laki-laki maupun perempuan agar bertanggung jawab kepada dirinya sendiri. Tidak diperbolehkan oleh Islam mengabaikan diri sendiri untuk orang lain. Tanggung jawab ini tidak bisa dipenuhi oleh orang lain. Hanya pribadi itu sendiri yang bisa memenuhi tanggung jawab individunya. Tanggung jawab ini akan ditanyakan kelak di akhirat. Dan tidak ada orang lain yang bisa mempertanggung jawabkannya. Di sini wanita berperan sebagai seorang individu manusia, yang mesti hidup dengan kapasitas kemanusiaannya.

3. Tanggung jawab kepada keluarga; keluarga adalah bagian dari lembaga cakupan Islam. Islam tidak menganjurkan hidup membujang, bahkan melarangnya. Tanggung jawab untuk mewujudkan lembaga keluarga dan mempertahankan kelansungannya adalah tanggung jawab setiap individu muslim baik laki-laki maupun perempuan. Tanggungjawab ini disesuaikan dengan peran masing-masing individu, sebagai suami,istri, anak dan lain sebagainya. Masing-masing ada porsinya dan harus dipertanggung jawabkan di akhirat. Bila ada kelalaian dalam tanggungjawab maupun kejanggalan dalam lembaga ini,maka akan menggoncangkan sendi-sendi Islam yang lain. Di sini wanita berperan sebagai seorang ibu, sebagai seorang istri dan sebagai seorang anak. Ketiga-tiga peran tersebut mesti di jalaninya dengan seimbang.
4. Tanggung jawab kepada profesi, Islam menginginkan semua individunya produktif, dan tidak menginginkan menganggur. Kemandirian itu dicontohkan oleh para nabi dan Rasulullah Saw, sebagai Rasul yang menjadi pemimpin para Rasul tersebut. Dalam Islam juga mengenal hukum fardhu kifayah yaitu bila sudah ada yang melaksanakan tanggung jawab tersebut, maka seluruh masyarakat Islam tidak berdosa. Namun sebaliknya, bila tidak ada satupun yang melaksanakan kewajiban tersebut,maka semua masyarakat muslim akan berdosa. Profesi ibarat pembagian tugas dalam masyarakat. Semua keperluan yang diperlukan oleh masyarakat untuk mempetahankan kelangsungan hidup yang Islami harus di adakan dan ada yang mengambil alih profesi tersebut. Kemudian dilaksanakan dengan baik dan profesional. Di sini wanita muslimah berperan sebagai seorang profesional yang produktif dan berpenghasilan. Terlebih-lebih bila ia sebagai tulang punggung keluarga dengan kondisi yang memaksakan dirinya untuk bekerja, seperti seorang wanita yang ditinggal suaminya, tidak ada saudara yang bertanggung jawab terhadap dirinya dan anak-anaknya, harus melangsungkan pendidikan anak-anaknya yang memerlukan biaya untuk mendidik dan membesarkannya.
5. Tanggung jawab kepada masyarakat, Salah satu aspek kehidupan yang dicakup oleh Islam adalah kehidupan bermasyarakat. Islam tidak hanya mencukupkan dalam konsep individu dan keluarga, akan tetapi cakupannyajuga kehidupan sosial kemasyarakatan yang meliputi struktural kenegaraan. Karena mengatur negara adalah mengatur masyarakat, dan itu termasuk cakupan aspek kehidupan Islam. Konsep Amar ma’ruf nahi Mungkar atau yang biasanya disebut dengan hisbah, jelas sekali menjelaskan hal ini. Individu muslim dan muslimah bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup sehat, baik dan bersih moral dan materialnya masyarakat. Islam tidak mengabaikan kehidupan bermasyarakat dan hanya memperhatikan kehidupan individual seperti gaya hidup kapitalis. Begitu juga ia juga tidak memenggal hal-hak individu dan hanya memperhatikan hal-hal sosial masyarakat sebagaimana halnya konsep sosialis. Islam memperhatikan kedua-duanya dengan penuh keadilan dan keseimbangan. Di sini wanita berperan sebagai anggota masyarakat yang tidak bisa dilepaskan dari masyarakatnya, dan mesti turut serta bertanggung jawab dengan kebaikan masyarakatnya.
6. Tanggung jawab kepada sejarah; Islam juga menuntut kepada individu muslim dan muslimah untuk memiliki tanggung jawab terhadap sejarah. Karena baik dan buruknya sejarah kemanusiaan ditentukan oleh sang pelaku sejarah tersebut. Islam menuntut individunya untuk menjadi pelaku sejarah yang baik dan benar. Bukan sekedar menjadi orang yang bersejarah dan dikenang orang. Bukankah Rasulullah saw. menjelaskan kepada kita perihal tiga perkara yang tidak akan terputus bagi seorang muslim dan muslimah walau ia telah meninggal?? Yaitu amal jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholeh yang akan senantiasa mendoakan kedua orang atuanya. Amal jariah yang baik adalah amal jariah yang berkesinambungan dan senantiasa mendatangkan pahala, walau sudah berganti generasi, berganti kurun dan berganti masa ribuan tahun. Ilmu yang bermanfaat, yang baik, yang diinginkan oleh Islam adalah ilmu yang bermanfaat bagi orang banyak, bermanfaat bagi kemanusiaan, yang bermanfaat dan berkesinambungan dari masa-ke masa. Jadi bukan hanya bermanfaat untuk sesaat atau hanya satu generasi saja. Begitu juga anak yang sholeh yang senantiasa mendoakan kedua orang tuanya. Anak sholeh yang baik adalah anak yang sholeh, yang melahirkan cucu-cucu yang sholeh, yang melahirkan cicit-cicit dan keturunan yang sholeh hingga hari kiamat. Bukan hanya anak yang sholeh yang berdo’a untuk kedua orang tuanya, namun ia melahirkan cucu yang tidak sholeh, bahkan cicit dan keturunan yang tidak menunjukkan sama sekali kesholehan. Tentu bukan yang demikian itu yang diinginkan oleh Islam. Dari sini Islam menuntut individu muslim untuk bertanggung jawab terhadap sejarah,dan mengukir sejarah yang baik, untuk kebaikan keturunan, generasi mendatang dan kebaikan dirinya dikahirat kelak. Di sini wanita berperan sebagai pelaku sejarah dan penentu dari sejaran, bahkan sebagai pembuat sejarah itu sendiri.
Demikianlah tanggung jawab yang mesti diemban oleh individu muslim dan muslimah. Dari sinilah kita melihat dan menakar peran publik muslimah.
Maksudnya, bahwasannya peran publik bukanlah peran tersendiri,akan tetapi sebuah peran yang berkaitan dengan peran-peran yang lain. Dan harus dijalankan secara seimbang.
Peran publik ini kalau bisa realisasikan formatnya antara lain:
1. Peran Sosial.
Seorang muslimah harus melaksanakan peran sosial ini, yaitu peran seorang muslimah ikut berpartisipasi membangun mental masyarakat. Terutama masyarakat perempuan itu sendiri. Apabila wanita muslimah tidak peduli dengan kondisi sosial masyarakat dan acuh tak acuh terhadap kondisi itu, maka ia tidak melaksanakan tanggung jawab yang diberikan oleh Islam kepadanya. Apatah lagi, bila muslimah tersebut memiliki kapabilitas yang cukup, sarana dan prasarana yang mendukung dan memadai. Seperti membantu anggota masyarakat yang memerlukan bantuan, baik bantuan moral, material, maupun tenaga.
2. Peran Politik.
Seorang wanita muslimah juga memiliki tanggung jawab politik di masyarakat. Sebab politik adalah seni mengatur masyarakat, dan wanita adalah bagian terpenting yang tidak terpisahkan dari masyarakat, maka ia juga memiliki peran politis tersebut. Berbagai kebijakan sosial di masyarakat bila wanita muslimah tidak terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut,maka akan sangat merugikan masyarakat itu sendiri. Di era demokrasi seperti sekarang ini, jumlah wanita jelas lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lelaki. Kelompok Islam Phobia mengerahkan wanita-wanitanya untuk ikut mendukung perjuangan politis mereka dengan berbagai macam cara, hal itu tidak bisa diimbangi kecuali dengan melibatkan muslimah dalam peran politis. Terutama untuk menjawab hal-hal kesalah pahaman terhadap Islam yang selalu digembar-gemborkan oleh kelompok Islam phobia dengan dalih membela wanita dsb. Pembelaan itu akan lebih kuat bila yang melakukan adalah wanita muslimah.
3. Peran Pendidikan masyarakat.
Dalam mendidik masyarakat, tidak cukup hanya dengan melibatkan laki-laki saja, akan tetapi dituntut peran muslimah untuk melaksanakan pendidikan masyarakat, entah itu berupa pengajian, taman kanak-kanak dan lain sebagainya. Apalagi bila peran tersebut bila berhubungan dengan kaum wanita itu sendiri.

4. Peran profesi
Hendaknya wanita juga memiliki peran profesi yang dijalankan di masyarakat, apalagi bila profesi tersebut berhubungan dengan kebutuhan dan keperluan wanita. Sungguh sebuah kesalahan masyarakat muslim bila memprofesikan laki-laki dalam profesi yang seharusnya wanita yang layak melaksanakannya, dan kesalahan wanita bila tidak mengambil peran tersebut.

Beberapa hal yang mesti diperhatikan
Dalam melaksanakan peran publik wanita muslimah, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan oleh wanita muslimah dan masyarakat muslim, antara lain:
1. Dalam melaksanakan peran publik tidak terjadi pelanggaran syariat Islam, seperti tabarruj, ikhtilath yang diharamkan, kholwat, menimbulkan fitnah. Sebab tidak ada fitnah bagi laki-laki lebih besar daripada wanita, dan tidak ada fitnah besar bagi wanita lebih besar daripada laki-laki.
2. Tetap menjaga keseimbangan dalam menjalankan tugas-tugas wanita; sebab wanita bukan hanya memiliki satu kewajiban; kewajiban sebagai seorang hamba Allah, sebagai, dirinya sendiri, sebagai ibu, sebagai istri, sebagai anak, sebagai anggota masyarakat dan lain sebagainya.
3. Memperhatikan prioritas bagi wanita muslimah tersebut. Sebab skala prioritas antara satu muslimah dengan muslimah yang lain tidaklah sama; hal itu disesuaikan dengan usia, kondisi, kapabilitas dan lain sebagainya.
4. Peran publik yang dijalani hendaknya masih dalam kemampuan wanita muslimah untuk menjalaninya, bukan justru mendhaliminya. Kemampuan wanita muslimah yang satu dengan yang lain berbeda.
5. Wanita muslimah yang mengambil salah satu peran publik tersebut memang memiliki kapabilitas untuk itu. Bukan sekedar tampil.
6. Peran tersebut dijalankan dengan dukungan fasilitas yang memadai, baik itu hard facility (fasilitas fisik) maupun soft facility ( fasilitas lunak). Sehingga peran yang dilakukan tersebut mendatangkan manfaat bagi wanita itu maupun bermanfaat bagi masyarakat.
7. Peran publik wanita muslimah tidaklah sama kadarnya, hal itu disesuaikan dengan kondisi masing-masing wanita muslimah; kapabilitas, kemampuan fisik, fasilitas, prioritas dan lain sebagainya. Sehingga tidak bisa diharuskan dalam satu format dan disamaratakan antara yang satu dan yang lain.
Demikianlah peran publik muslimah dan takarannya, semoga kita bisa melaksanakannya dengan seimbang . Wallahu a’lam bishowab.

Islamabad, 23/1/2004
Oleh: Masturi Istamar Suhadi Usman
http://ekspresiperenungan.blogspot.com
Tulisan ini diterbitkan oleh Dinamika majalah Forum Ukhuwah Mahasiswa Indonesia, 

Reposted in this blog from St. Aidan's College - Durham University. 
By : Nashih Amin
Di era globalisasi ini terjadi dua fenomena yang bertentangan dalam melihat peran publik muslimah.
Di satu pihak gerakan feminisme menuntut adanya kebebasan wanita untuk menentukan nasibnya sendiri, dan ingin melepaskan diri dari masyarakat। Seolah-olah wanita tertindas dan harus menuntut kebebasan itu, bersaing dengan laki-laki, yang dikesankan sebagai pembuat belenggu bagi wanita. Sehingga masyarakat ini terbagi menjadi dua,yaitu:
- masyarakat laki-laki
- masyarakat perempuan.
Perempuan menuntut agar disamakan dengan laki-laki dalam segala segi .
Di sisi lain ada penyeru, yang menyerukan muslimah agar kembali ke dalam rumah dan tidak perlu ada peran publik yang diperankan, sehingga terkungkung di rumah dengan alasan berperan sebagai pendidik anak dan generasi, begitulah yang diajarkan oleh Islam dan di contohkan oleh Rasulullah saw., begitu kata mereka.
Telah hilang dari pikirannya peran yang dilakukan oleh umahatul mu’minin dalam mendampingi Rasulullah saw berperang, mengajar para muslimah, mendidik anak-anak muslimin.
Berapa banyak para shahabiat yang ikut ke medan jihad merawat prajurit-prajurit muslimin yang terluka, bahkan tidak sedikit yang ikut mengangkat senjata berjihad di jalan Allah, tersebutlah Ummu Haram bintu Milhan, Khoulah binti Al Azwar yang membantu pasukan Kholid in Walid dalam perang Qodisiyah melawan orang-orang Romawi......


Bagaimana sebenarnya peran publik muslimah??

Perlunya Definisi
Untuk melihat hal ini secara obyektif, tidak ekstrim maka perlu didefinisikan. Dari situ mudah kiranya untuk menakar peran publik muslimah. Dengan definisi tidak akan timbul perdebatan dan perbedaan dalam masalah hukumnya. Apakah peran publik itu sangat ekstrim yang bertentangan dengan kaidah-kaidah syariat islam, ataukah peran publik itu masih dalam kerangka syariat?? Apakah yang dimaksud dengan peran publik itu, dengan mengabaikan kewajiban dan tanggung jawab wanita yang lain ataukah peran publik itu masih dalam kerangka melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab wanita muslimah??? Apakah peran itu masih dalam kemampuan wanita muslimah itu sendiri ataukah sudah melampaui batas kemampuannya?? Apakah Peran publik itu sesuai dengan fitrah wanita muslimah ataukah sudah keluar dari fitrah??? Apakah peran itu sekedar tampil ataukah mesti berdasarkan kapabilitas???
Peran publik muslimah yang dibolehkan oleh Islam adalah peran publik yang masih dalam kordidor syariat Islam, menjaga moralitas dan menjauhi fitnah, dengan tetap menjaga keseimbangan tugas wanita tanpa mengorbankan tugas-tugas yang lain, masih dalam batas kemampuan muslimah, sesuai dengan fitrah wanita, dan tidak mendhalimi wanita itu sendiri.
Namun bila sudah keluar dari hal-hal di atas, maka jelas bukan peran yang dinginkan oleh Islam.

Menakar peran publik muslimah
Peran publik muslimah sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari konsep Islam. Salah satu dari karakteristik Islam adalah mencakup semua aspek kehidupan. Kehidupan individu, kehidupan rumah tangga dan kehidupan bermasyarakat. Selain itu juga adanya tanggung jawab individu muslim. Dari karakteristik dan tanggung jawab inilah memunculkan peran publik individu muslim dan muslimah.

Dilihat dari aspek yang dicakup oleh Islam sebagai konsep kehidupan; individu,sosial, keluarga, jasmani dan rohani, menuntut peran publik muslimah. Sebab peran publik adalah bagian daripada cakupan aspek sosial Islam.
Sedangkan dari segi tanggung jawab masing-masing individu muslim dan muslimah memiliki tanggung jawab yang sama; tanggung jawab itu antara lain:
1. Tanggung jawab kepada Allah; yaitu masing-masing individu memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang mesti kita pertanggungjawabkan di akhirat kelak. Hal ini tidak boleh kita abaikan apalagi kita tinggalkan. Hukumnya bermacam-macam ada yang wajib, haram, sunnah, mubah dan makruh. Setiap hukum harus dilaksanakan sesuai dengan porsinya. Tidak boleh ekstrim, harus sederhana. Di sini wanita berperan sebagai seorang hamba dari Tuhannya dan ia harus mempertanggung-jawabkannya.

2. Tanggung jawab kepada individu, Islam juga menuntut pribadi muslim baik laki-laki maupun perempuan agar bertanggung jawab kepada dirinya sendiri. Tidak diperbolehkan oleh Islam mengabaikan diri sendiri untuk orang lain. Tanggung jawab ini tidak bisa dipenuhi oleh orang lain. Hanya pribadi itu sendiri yang bisa memenuhi tanggung jawab individunya. Tanggung jawab ini akan ditanyakan kelak di akhirat. Dan tidak ada orang lain yang bisa mempertanggung jawabkannya. Di sini wanita berperan sebagai seorang individu manusia, yang mesti hidup dengan kapasitas kemanusiaannya.

3. Tanggung jawab kepada keluarga; keluarga adalah bagian dari lembaga cakupan Islam. Islam tidak menganjurkan hidup membujang, bahkan melarangnya. Tanggung jawab untuk mewujudkan lembaga keluarga dan mempertahankan kelansungannya adalah tanggung jawab setiap individu muslim baik laki-laki maupun perempuan. Tanggungjawab ini disesuaikan dengan peran masing-masing individu, sebagai suami,istri, anak dan lain sebagainya. Masing-masing ada porsinya dan harus dipertanggung jawabkan di akhirat. Bila ada kelalaian dalam tanggungjawab maupun kejanggalan dalam lembaga ini,maka akan menggoncangkan sendi-sendi Islam yang lain. Di sini wanita berperan sebagai seorang ibu, sebagai seorang istri dan sebagai seorang anak. Ketiga-tiga peran tersebut mesti di jalaninya dengan seimbang.
4. Tanggung jawab kepada profesi, Islam menginginkan semua individunya produktif, dan tidak menginginkan menganggur. Kemandirian itu dicontohkan oleh para nabi dan Rasulullah Saw, sebagai Rasul yang menjadi pemimpin para Rasul tersebut. Dalam Islam juga mengenal hukum fardhu kifayah yaitu bila sudah ada yang melaksanakan tanggung jawab tersebut, maka seluruh masyarakat Islam tidak berdosa. Namun sebaliknya, bila tidak ada satupun yang melaksanakan kewajiban tersebut,maka semua masyarakat muslim akan berdosa. Profesi ibarat pembagian tugas dalam masyarakat. Semua keperluan yang diperlukan oleh masyarakat untuk mempetahankan kelangsungan hidup yang Islami harus di adakan dan ada yang mengambil alih profesi tersebut. Kemudian dilaksanakan dengan baik dan profesional. Di sini wanita muslimah berperan sebagai seorang profesional yang produktif dan berpenghasilan. Terlebih-lebih bila ia sebagai tulang punggung keluarga dengan kondisi yang memaksakan dirinya untuk bekerja, seperti seorang wanita yang ditinggal suaminya, tidak ada saudara yang bertanggung jawab terhadap dirinya dan anak-anaknya, harus melangsungkan pendidikan anak-anaknya yang memerlukan biaya untuk mendidik dan membesarkannya.
5. Tanggung jawab kepada masyarakat, Salah satu aspek kehidupan yang dicakup oleh Islam adalah kehidupan bermasyarakat. Islam tidak hanya mencukupkan dalam konsep individu dan keluarga, akan tetapi cakupannyajuga kehidupan sosial kemasyarakatan yang meliputi struktural kenegaraan. Karena mengatur negara adalah mengatur masyarakat, dan itu termasuk cakupan aspek kehidupan Islam. Konsep Amar ma’ruf nahi Mungkar atau yang biasanya disebut dengan hisbah, jelas sekali menjelaskan hal ini. Individu muslim dan muslimah bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup sehat, baik dan bersih moral dan materialnya masyarakat. Islam tidak mengabaikan kehidupan bermasyarakat dan hanya memperhatikan kehidupan individual seperti gaya hidup kapitalis. Begitu juga ia juga tidak memenggal hal-hak individu dan hanya memperhatikan hal-hal sosial masyarakat sebagaimana halnya konsep sosialis. Islam memperhatikan kedua-duanya dengan penuh keadilan dan keseimbangan. Di sini wanita berperan sebagai anggota masyarakat yang tidak bisa dilepaskan dari masyarakatnya, dan mesti turut serta bertanggung jawab dengan kebaikan masyarakatnya.
6. Tanggung jawab kepada sejarah; Islam juga menuntut kepada individu muslim dan muslimah untuk memiliki tanggung jawab terhadap sejarah. Karena baik dan buruknya sejarah kemanusiaan ditentukan oleh sang pelaku sejarah tersebut. Islam menuntut individunya untuk menjadi pelaku sejarah yang baik dan benar. Bukan sekedar menjadi orang yang bersejarah dan dikenang orang. Bukankah Rasulullah saw. menjelaskan kepada kita perihal tiga perkara yang tidak akan terputus bagi seorang muslim dan muslimah walau ia telah meninggal?? Yaitu amal jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholeh yang akan senantiasa mendoakan kedua orang atuanya. Amal jariah yang baik adalah amal jariah yang berkesinambungan dan senantiasa mendatangkan pahala, walau sudah berganti generasi, berganti kurun dan berganti masa ribuan tahun. Ilmu yang bermanfaat, yang baik, yang diinginkan oleh Islam adalah ilmu yang bermanfaat bagi orang banyak, bermanfaat bagi kemanusiaan, yang bermanfaat dan berkesinambungan dari masa-ke masa. Jadi bukan hanya bermanfaat untuk sesaat atau hanya satu generasi saja. Begitu juga anak yang sholeh yang senantiasa mendoakan kedua orang tuanya. Anak sholeh yang baik adalah anak yang sholeh, yang melahirkan cucu-cucu yang sholeh, yang melahirkan cicit-cicit dan keturunan yang sholeh hingga hari kiamat. Bukan hanya anak yang sholeh yang berdo’a untuk kedua orang tuanya, namun ia melahirkan cucu yang tidak sholeh, bahkan cicit dan keturunan yang tidak menunjukkan sama sekali kesholehan. Tentu bukan yang demikian itu yang diinginkan oleh Islam. Dari sini Islam menuntut individu muslim untuk bertanggung jawab terhadap sejarah,dan mengukir sejarah yang baik, untuk kebaikan keturunan, generasi mendatang dan kebaikan dirinya dikahirat kelak. Di sini wanita berperan sebagai pelaku sejarah dan penentu dari sejaran, bahkan sebagai pembuat sejarah itu sendiri.
Demikianlah tanggung jawab yang mesti diemban oleh individu muslim dan muslimah. Dari sinilah kita melihat dan menakar peran publik muslimah.
Maksudnya, bahwasannya peran publik bukanlah peran tersendiri,akan tetapi sebuah peran yang berkaitan dengan peran-peran yang lain. Dan harus dijalankan secara seimbang.
Peran publik ini kalau bisa realisasikan formatnya antara lain:
1. Peran Sosial.
Seorang muslimah harus melaksanakan peran sosial ini, yaitu peran seorang muslimah ikut berpartisipasi membangun mental masyarakat. Terutama masyarakat perempuan itu sendiri. Apabila wanita muslimah tidak peduli dengan kondisi sosial masyarakat dan acuh tak acuh terhadap kondisi itu, maka ia tidak melaksanakan tanggung jawab yang diberikan oleh Islam kepadanya. Apatah lagi, bila muslimah tersebut memiliki kapabilitas yang cukup, sarana dan prasarana yang mendukung dan memadai. Seperti membantu anggota masyarakat yang memerlukan bantuan, baik bantuan moral, material, maupun tenaga.
2. Peran Politik.
Seorang wanita muslimah juga memiliki tanggung jawab politik di masyarakat. Sebab politik adalah seni mengatur masyarakat, dan wanita adalah bagian terpenting yang tidak terpisahkan dari masyarakat, maka ia juga memiliki peran politis tersebut. Berbagai kebijakan sosial di masyarakat bila wanita muslimah tidak terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut,maka akan sangat merugikan masyarakat itu sendiri. Di era demokrasi seperti sekarang ini, jumlah wanita jelas lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lelaki. Kelompok Islam Phobia mengerahkan wanita-wanitanya untuk ikut mendukung perjuangan politis mereka dengan berbagai macam cara, hal itu tidak bisa diimbangi kecuali dengan melibatkan muslimah dalam peran politis. Terutama untuk menjawab hal-hal kesalah pahaman terhadap Islam yang selalu digembar-gemborkan oleh kelompok Islam phobia dengan dalih membela wanita dsb. Pembelaan itu akan lebih kuat bila yang melakukan adalah wanita muslimah.
3. Peran Pendidikan masyarakat.
Dalam mendidik masyarakat, tidak cukup hanya dengan melibatkan laki-laki saja, akan tetapi dituntut peran muslimah untuk melaksanakan pendidikan masyarakat, entah itu berupa pengajian, taman kanak-kanak dan lain sebagainya. Apalagi bila peran tersebut bila berhubungan dengan kaum wanita itu sendiri.

4. Peran profesi
Hendaknya wanita juga memiliki peran profesi yang dijalankan di masyarakat, apalagi bila profesi tersebut berhubungan dengan kebutuhan dan keperluan wanita. Sungguh sebuah kesalahan masyarakat muslim bila memprofesikan laki-laki dalam profesi yang seharusnya wanita yang layak melaksanakannya, dan kesalahan wanita bila tidak mengambil peran tersebut.

Beberapa hal yang mesti diperhatikan
Dalam melaksanakan peran publik wanita muslimah, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan oleh wanita muslimah dan masyarakat muslim, antara lain:
1. Dalam melaksanakan peran publik tidak terjadi pelanggaran syariat Islam, seperti tabarruj, ikhtilath yang diharamkan, kholwat, menimbulkan fitnah. Sebab tidak ada fitnah bagi laki-laki lebih besar daripada wanita, dan tidak ada fitnah besar bagi wanita lebih besar daripada laki-laki.
2. Tetap menjaga keseimbangan dalam menjalankan tugas-tugas wanita; sebab wanita bukan hanya memiliki satu kewajiban; kewajiban sebagai seorang hamba Allah, sebagai, dirinya sendiri, sebagai ibu, sebagai istri, sebagai anak, sebagai anggota masyarakat dan lain sebagainya.
3. Memperhatikan prioritas bagi wanita muslimah tersebut. Sebab skala prioritas antara satu muslimah dengan muslimah yang lain tidaklah sama; hal itu disesuaikan dengan usia, kondisi, kapabilitas dan lain sebagainya.
4. Peran publik yang dijalani hendaknya masih dalam kemampuan wanita muslimah untuk menjalaninya, bukan justru mendhaliminya. Kemampuan wanita muslimah yang satu dengan yang lain berbeda.
5. Wanita muslimah yang mengambil salah satu peran publik tersebut memang memiliki kapabilitas untuk itu. Bukan sekedar tampil.
6. Peran tersebut dijalankan dengan dukungan fasilitas yang memadai, baik itu hard facility (fasilitas fisik) maupun soft facility ( fasilitas lunak). Sehingga peran yang dilakukan tersebut mendatangkan manfaat bagi wanita itu maupun bermanfaat bagi masyarakat.
7. Peran publik wanita muslimah tidaklah sama kadarnya, hal itu disesuaikan dengan kondisi masing-masing wanita muslimah; kapabilitas, kemampuan fisik, fasilitas, prioritas dan lain sebagainya. Sehingga tidak bisa diharuskan dalam satu format dan disamaratakan antara yang satu dan yang lain.
Demikianlah peran publik muslimah dan takarannya, semoga kita bisa melaksanakannya dengan seimbang . Wallahu a’lam bishowab.

Islamabad, 23/1/2004
Oleh: Masturi Istamar Suhadi Usman
http://ekspresiperenungan.blogspot.com
Tulisan ini diterbitkan oleh Dinamika majalah Forum Ukhuwah Mahasiswa Indonesia, Islamabad, Pakistan.

Posted by Masturi at 5:38 AM
Labels: Fiqih Dakwah