Selasa, 31 Agustus 2010

Mengapa Tokek Mahal Harganya?

Kompas - Selasa, 31 Agustus



Tokek, hewan reptil yang suaranya sering muncul di rumah, kebun, gedung atau bahkan hutan itu kini harganya makin mahal. Tokek berkaki empat mirip cicak itu lebih sering dijumpai di rumah dan kini makin mudah diperoleh di pasaran untuk berbagai keperluan.

Apa yang menjadikan tokek mahal harganya? Ternyata bukan karena suaranya yang sering bunyi tanpa diduga dan berulang-ulang satu periode. Tetapi lebih kepada kandungan dari tokek itu sendiri, yang otomatis untuk memanfaatkan harus disembelih atau dimatikan.

Tokek rumah atau cicak besar bernama latin Gekko gecko dikenal di beberapa tempat beda menyebutnya misalnya tekek atau tokek, (Jawa), tokok (Sunda), dan tokay gecko atau tucktoo (Inggris).

Tokek rumah memiliki bintil besar-besar di punggungnya yang berbeda-beda warnanya dan hal ini satu diantara pembeda dengan cicak kecil. Bermacam-macam warnanya dari warna abu-abu kebiruan sampai kecoklatan, dengan bintik-bintik berwarna merah bata sampai jingga.

Perut tokek warna abu-abu biru keputihan atau kekuningan dan ekornya juga ada enam baris bintil belang-belang. Kakinya di jari-jari ada bantalan pengisap sehingga pandai lengket di dinding tembok atau pohon.

Tokek menjadi mahal dan dicari orang konon karena bisa menyembuhkan orang yang mengidap HIV atau AIDS. Penyakit mematikan itu menyerang sistem imun tubuh dan belum ada obat medis yang mampu mengatasinya. Sehingga, ramuan tradisional dari tokek dipercaya sebagai paling mujarab untuk hal itu.

Bagian lidah tokek dan darahnya dikabarkan mengandung zat yang bisa melawan virus HIV. Yang memiliki khasiat itu tokek berbobot lebih dari 3 ons dalam keadaan hidup.

Selain lidah, konon empedu tokek juga mujarab untuk pengobatan orang yang mengidap AIDS. Kabar beginilah yang membuat orang harus membeli dengan harga mahal demi terselamatkan nyawanya.

Di bagian empedu tokek, juga mengandung senyawa anti tumor dan kanker sehingga bisa meningkatkan kekebalan tubuh.

Sedangkan daging secara keseluruhan sudah dikenal sejak nenek moyang bisa menyembuhkan berbagai penyakit gatal. Banyak orang memberikan kesaksian bahwa penyakit kulit gatal-gatal bisa sembuh dengan tokek yang dibakar atau digoreng.

Harga tokek bervariasi tergantung berat badan dan usia tokek itu sendiri. Di beberapa daerah seperti Jakarta, Batam, Banjarmasin, Makassar, Pontianak, Surabaya dan Solo serta kota lainnya sudah ada lokasi khusus penjualan tokek.

Di Pasar Jatinegara, Jakarta juga ada pasar hewan yang menyediakan berbagai macam satwa langka sekalipun, dengan harga murah.

Untuk tokek dengan berat badan kurang dari 1,5 ons masih kisaran Rp 200 ribu. Tapi bila sudah besar sekitar 2 ons dan sudah tua maka bisa mencapai Rp 5 jutaan.

Jika nasib mujur, penjual tokek dengan berat badan lebih dari 3 ons atau 4 ons bisa terjual Rp 100 juta. Akan lebih mahal lagi jika sudah mencapai 1 kilogram dan mendapat pembeli langsung dari Korea, China atau Malaysia harganya bisa lebih dari Rp 200 juta.

Tokek raksasa yang pernah ditemukan di pedalaman Kalimantan memiliki berat hingga 64 kilogram yang kemudian terjual Rp 179 miliar oleh pengusaha Korea melalui orang Malaysia.


Sumber Asli : http://id.news.yahoo.com/kmps/20100831/tpl-mengapa-tokek-mahal-harganya-81d2141.html

Jumat, 13 Agustus 2010

Menjadi Aktivis LSM

Mungkin diantara teman-teman ada yang berminat untuk bergabung di LSM. Kerja di LSM adalah kerja kemanusiaan.Orientasi kemanusiaannya lebih menonjol. Namun ada kepuasan tersendiri ketika kita bisa membantu orang lain. Ini ada peluang untuk bergabung di LSM, silahkan baca surat dan pengumuman berikut, moga bermanfaat:


From: fitri sunarto
From: lapam Lembaga Advokasi Pendidikan Anak Marginal


Lembaga Advokasi Pendidikan Anak Marginal (LAPAM) membutuhkan orang-orang
visioner dengan keberpihakan terhadap kelompok masyarakat marginal untuk
sebagai Staf Program.
Deskripsi Pekerjaan :

  1. Mengelola POSKO peduli pendidikan di wilayah Jabodetabek

  2. Mengorganisir kelompok orangtua kritis di komunitas LAPAM

  3. Mendampingi proses advokasi atas pengaduan masyarakat yang masuk
    ke POSKO peduli pendidikan


Kualifikasi :

  1. Berpengalaman bekerja di LSM / Ormas

  2. Berpengalaman mengorganisir kelompok masyarakat marginal

  3. Memahami issue anak dan issue pendidikan

  4. Dapat bekerja mandiri maupun secara team

  5. Lebih disukai yang berpengalaman bekerjasama dengan jaringan

  6. Lebih disukai yang memiliki pengetahuan tentang hukum dan kebijakan


Bagi yang berminat dapat mengirimkan lamaran dan CV ke :


Jl. Ciawi I No 2 , Blok Q. Kebayoran Baru, Jaksel 12180.
Atau email ke :
lapam2007@gmail. com

Untuk informasi yang lebih jelas dapat menghubungi Sdri. Fitriani Sunarto di
021-7222008.
Catatan:
Di tunggu sampai tanggal 31 Agustus 2010.



Barangkali anda berminat, segera ditangkap kesempatan ini sebelum terlambat.

Selasa, 10 Agustus 2010

Membeli waktu

By.Luqman
Kisah Motivasi = MEMBELI WAKTU ~~
MEMBELI WAKTU

Seperti biasa Rudi, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Imron, putra pertamanya yang baru duduk di kelas dua SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.

"Kok, belum tidur?" sapa Rudi sambil mencium anaknya. Biasanya, Imron memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Imron menjawab, "Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Ayah?"

"Lho, tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta uang lagi, ya?"

"Ah, enggak. Pengen tahu aja."

"Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi, gaji Ayah dalam satu bulan berapa, hayo?"

Imron berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Rudi beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Imron berlari mengikutinya.

"Kalau satu hari ayah dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp 40.000,- dong," katanya.

"Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, bobok," perintah Rudi.

Tetapi Imron tak beranjak. Sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian, Imron kembali bertanya,

"Ayah, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?"

"Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Ayah capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah."

"Tapi, Ayah..." Kesabaran Rudi habis. "Ayah bilang tidur !" hardiknya mengejutkan Imron. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya.

Iapun menengok Imron di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Imron didapatinya sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp.15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Rudi berkata, "Maafkan Ayah, Nak. Ayah sayang sama Imron. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok' kan bisa. Jangankan Rp 5.000,-lebih dari itu pun ayah kasih."

"Ayah, aku nggak minta uang. Aku pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah mena bung lagi dari uang jajan selama minggu ini."

"Iya,iya, tapi buat apa?" tanya Rudi lembut.

"Aku menunggu Ayah dari jam 8. Aku mau ajak Ayah main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu Ayah itu sangat berharga. Jadi, aku mau beli waktu ayah. Aku buka tabunganku, ada Rp 15.000,-. Tapi karena Ayah bilang satu jam Ayah dibayar Rp 40.000,- maka setengah jam harus
Rp 20.000,-Duit tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau pinjam dari Ayah," kata Imron polos.

Rudi terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat.

Saya tidak tahu apakah kisah di atas fiktif atau kisah nyata. Tapi saya tahu kebanyakan anak-anak orang kantoran maupun wirausahawan saat ini memang merindukan saat-saat bercengkerama dengan orang tua mereka. Saat dimana mereka tidak merasa "disingkirkan" dan diserahkan kepada suster, pembantu atau sopir. Mereka tidak butuh uang yang lebih banyak. Mereka ingin lebih dari itu.

Mereka ingin merasa kan sentuhan kasih-sayang Ayah dan Ibunya. Apakah hal ini berlebihan? Sebagian besar wanita karier yang nampaknya menikmati emansipasi-nya, diam-diam menangis dalam hati ketika anak-anak mereka lebih dekat dengan suster, supir, dan pembantu daripada ibu kandung mereka sendiri. Seorang wanita muda yang menduduki posisi asisten manajer sebuah bank swasta, menangis pilu ketika menceritakan bagaimana anaknya yang sakit demam tinggi tak mau dipeluk ibunya, tetapi berteriak-teriak memanggil nama pembantu mereka yang sedang mudik lebaran.

Kesimpulan dari cerita tadi :

Ada dua golongan orang kaya

1. Orang yg semakin kaya, semakin tidak punya waktu (buat keluarga, dirinya sendiri) Prinsip golongan orang no. 1 ini adalah ===> ORANG bekerja untuk UANG.

2. Orang yg semakin kaya, semakin punya waktu dan menikmati kekayaan bersama keluarganya. Prinsip golongan ini ===> UANG bekerja untuk ORANG

Karena di Indonesia (khususnya di Jakarta), kita banyak melihat dan mengenal orang dari golongan no. 1 itu, maka DOGMA "Kalau mau kaya harus punya pendidikan tinggi dan bekerja keras serta mengorbankan waktu" dianggap benar.

Akibatnya semakin tinggi jabatan dan kariernya, semakin sibuk dia, sehingga waktu buat keluarga dan diri sendiri tidak punya.

Akibatnya bisa kita lihat, banyak eksekutif yang mudah stress dan terkena penyakit. Kaya tapi Stress dan penyakitan.

Ucapan Ramadhan

Setiap kali datang Ramadhan setiap tahun, kita saling mengingatkan dan menasehati agar bisa optimal melaksanakan ibadah Ramadhan.
Tahun ini tidak beda pula dengan tahun-tahun sebelumnya, saling mengirimkan ucapan-ucapan serta permohonan maaf. Untuk itu saya tertarik untuk menuliskannya di blog ini. Tujuan utamanya untuk memudahkan mengingat pesan-pesan menarik dari teman-teman yang dikirimkan via Ponsel, atau milis, atau FB dan berbagai media lainnya.
Berikut ucapan-ucapan itu, moga anda juga bisa mjengambil manfaat dari berbagai ucapan itu dan semangat melaksanakan Ramadhan tahun ini. Selamat Membaca!


H.E sent from 0812 164 193 xxx 10 Agustus 2010:
Waktu mengalir bagaikan air. Ramadhan suci sebentar lagi segera hadir. Ada luka yang pernah terukir, ada khilaf yang sempat bergulir, ada sangka yang sempat terpikir. Namun kiranya dibukakakan pintu maaf dan lapang dada, agar Ramadhan kita semakin bermakna ... mari sambut bulan Ramadhan dengan ikhlas dan optimisme, marhaban ya Ramadhan dengan ikhlas dan optimisme, marhaban ya Ramadhan... kullu aam wa antum bikhoir ... mohon maaf yang sedalam-dalamnya. ( HE, DN, ND,NS). Mohon maaf bisa sudah menerima SMS yang serupa :)).



اللهم أهله علينا بالأمن والإيمان بالسلامة والإسلام والتوفيق لما تحب وترضى ربك وربنا الله.

Ya Allah, jadikanlah datangnya bulan Ramadhan bagi kami ketentraman dan iman dengan selamat dan Islam serta taufiq apa yang Engkau cintai dan ridhai Tuhanmu (bulan sabit) dan Tuhan kami Allah. Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan semoga puasa Ramadhan kita jadi syafaat di hari akhir nanti. (Fjr dan keluarga).



Mohon dibukakan pintu maaf atas segala salah dan khilaf kami. Selamat shoum Ramadhan. Semoga menerima ibadah puasa kita dan memelihara silaturrahim kita. MBU dan keluarga.


Asw. menjelang Ramadhan yang mulia, kami sekeluarga mohon maaf atas semua salah dan khilaf. Semoga kita semua bisa menjalankan ibadah Ramadhan dengan maksimal dan mendapat ampunan dari Allah Swt. Amin. M.Ltf sekeluarga.


Marhaban Ya Ramdahan . " Ya Allah beri kami kesempatan untuk meraih kebaikan apapun yang ada di bulan yang penuh keberkahan ini". Mohon Maaf lahir dan batin. M.Gzl dan keluarga.


Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan. Kita masuki Bulan suci Penuh Rahmat , maghfiroh dan dibukanya pintu surga dengan hati bersih untuk meraih kemenangan . Amin 3X. M.RML sekeluarga.


Jika nafas ini berhenti, mungkin sujud hari ini begitu berarti. Jika menangis di ujung penyesalan,mungkin menangis hari ini ada lentera-lentera harapan. Karena kita hanya singgah sebentar di dunia ini. Mari bersama kita perbaiki segala sesuatu selagi kita miliki kesempatan. Menghiasi dengan amal agar setiap detik kehidupan kita dihitung sebagai kebaikan. Semoga Allah limpahkan Rahmat, keberkahan. Mohon maaf lahir dan batin. Taqobbalallahu minna wa minkum . Selamat menyambut dan menjalankan Ramadhan. Semoga amal ibadah kita diterima Allah. MRSH dan keluarga.


Hidup hanya se(x), Dosa jangan di (+) Amal jangan di (-), Cinta jangan di (:). Gugur bungan karena layu. Gugur iman karena nafsu. Gugur cinta karena cemburu. Menangis karena duka. Tertawa karena suka. Bertaubat karena dosa. Mari kita bersihkan hati sucikan jiwa, jalani hidup dengan beramal di bulan rmadhan yang penuh mulia ini. Mohon maaf lahir dan batin. 081378332359.


Ass.wr.wb. Langkah diayun tujuan menanti,sms dikirim pengganti diri, dosa khilaf dan salah jadilah beban. bermohonlah diri kira

Inilah uccapan-ucapan selamat Ramadhan yang saya terima. Moga bermanfaat juga bagi anda yang membaca. Selamat Ramdhan 1431 H.

Senin, 02 Agustus 2010

Perekat

Senin, 02 Agustus 2010, By Ivan
Menjelang bulan romadlon, para mahasiswa muslim di kampus pak adil, sepakat untuk menyelenggarakan acara tarhib romadlon. Sebagai pembicara,pilihan jatuh kepada pak sujahtra, yang dengan senang hati, berkenan untuk memenuhi undangan. Sebagaimana biasanya, pak sujahtra selalu mengawali khutbahnya,dengan menyampaikan pertanyaan. Seandainya ada dua hadits shahih, yang satu mengisahkan perilaku Rasulullah, dan yang lainnya mengisahkan ucapan atau pernyataan Rasulullah, namun isi kedua hadits tersebut bertentangan, yang manakah diantara kedua hadits tersebut yang lebih kuat kedudukannya. Masih bingung, tanya pak sujahtra ketika melihat seisi kelas memandangnya dengan melongo. Begini contohnya, lanjut pak sujahtra. Ada sebuah hadits yang mengisahkan pernyataan Rasulullah, bahwa jumlah rokaat dalam sholat maghrib ada tiga, sedangkan ada hadits lain yang mengisahkan bahwa Rasululah pernah melaksanakan sholat maghrib empat rokaat, maka, hadits yang pertama lebih kuat kedudukannya, karena ternyata, Rasulullah melaksanakan sholat maghrib empat rekaat lantaran beliau lupa jumlah rekaat yang sudah beliau kerjakan.
Apa yang terlihat oleh khalayak pada diri seseorang, belum tentu mewakili karakter orang tersebut, kecuali orang yang bersangkutan menguatkannya dengan pernyataan. Sebagai contoh, ketika sebagian kader da'wah melihat sebagian kader yang lain mengenakan atribut duniawi yang dalam ukuran mereka, mewah, jangan langsung menyimpulkan bahwa sebagian kader sudah mulai meninggalkan sikap hidup sederhana dan mulai bermewah-mewahan. Selama tidak ada pernyataan dari kader yang menguatkan persepsi kita, maka persepsi yang berawal dari prasangka buruk,harus digugurkan. Prasangka baik apa, yang bisa kita pakai untuk menafsirkan peristiwa ini. Banyak sekali. Tafsir pertama, ukuran mewah atau tidak mewah,sangat relatif. Bagaimana menyamakan gaya hidup sederhana kepada Utsman Bin Affan yang terlahir sebagai bangsawan kaya raya, dengan Abu Dzar Al Ghifari yang terbiasa hidup seadanya sebagai suku badui pengembara. Tafsir kedua, sebagai seorang da'wi, ada obyek da'wah berupa komunitas masyarakat tertentu yang lebih efektif untuk dida'wahi, bila kita menyandang atribut mewah. Tafsir ketiga, keempat, dst., silakan disusun sendiri, lanjut pak sujahtra.
Contoh yang lain, ketika acara kampanye terbuka calon kada yang diusung partai da'wah, berkoalisi dengan partai lain, diisi dengan penampilan artis dangdut nan semlohoy, jangan langsung menyimpulkan bahwa sebagian kader da'wah tidak suka melihat penampilan artis tersebut, ups salah, maksudnya, jangan langsung menyimpulkan bahwa para qiyadah sudah mengizinkan berkampanye dengan iringan maksiat seperti itu. Lalu, apakah kita berharap para qiyadah dengan gagah berani mengumumkan di media massa bahwa partai da'wah sama sekali tidak menyetujui dan tidak bertanggungjawab terhadap penampilan artis seronok tersebut, yang sangat berisiko menyinggung dan melukai perasaan mitra koalisi, yang sejatinya adalah obyek da’wah, yang sudah mulai jinak hatinya kepada da’wah.
Diam, tidak memberikan penjelasan, dan membiarkan para kader menyimpulkan sendiri, terkadang merupakan langkah yang terbaik, sebagaimana kisah berita bohong yang dialami oleh ummul mu’minin, siti aisyah ra, yang dituduh telah melakukan kejahatan bersama dengan seorang sahabat bernama shofwan. Ummul mu’minin, siti aisyah ra, tidak menjawab atau menjelaskan ketidakbenaran berita tersebut. Kemudian, dikalangan sahabat, terjadi dialog antara suami dengan isterinya. Sang isteri, ketika memposisikan dirinya sebagai ummul mu’minin, tidak akan melakukan perbuatan tersebut, apalagi bila membandingkan, bahwa ummul mu’minin jauh lebih baik dibanding dirinya. Demikian juga dengan sang suami, ketika memposisikan dirinya sebagai shofwan, juga tidak akan melakukan perbuatan tersebut, apalagi bila membandingkan, bahwa shofwan lebih baik dibanding dirinya. Maka, apakah kita akan menuduh para qiyadah, yang kualitas keshalihannya jauh melebihi kita, membolehkan kemaksiatan ketika berkampanye.
Prasangka baik, akan melahirkan ketsiqohan. Tho’at dan tsiqoh, merupakan perekat dalam berjama’ah. Seringkali, sebagian kader menempatkan tsiqohnya secara terbalik. Mensikapi beberapa kader yang terjerat kasus hukum, kader lebih mempercayai aparat penegak hukum, mulai dari kepolisian, kejaksaan, atau KPK, dibandingkan mempercayai kader yang sedang menghadapi musibah tersebut.
Padahal, bukan rahasia lagi bahwa lembaga-lembaga penegak hukum, seringkali
bertindak sebagai makelar kasus atau dipergunakan oleh penguasa untuk menekan
rival politiknya. Sebaliknya, ketika seorang ustadz dikeluarkan dari jama’ah
melalui keputusan syuro, kader lebih mempercayai sang ustadz dan menuduh para
qiyadah telah berbuat dzalim dengan memberhentikan sang ustadz, seakan-akan,
para ustadz yang bergelar Lc dibelakang namanya, semuanya ma’shum, terbebas
dari dosa dan kesalahan.
Sebagaimana sahabat Abu Bakar ra yang diberi gelar asshiddiq oleh Rasulullah SAW karena selalu membenarkan perbuatan Rasulullah SAW, demikian pula seharusnya sikap
yang dimiliki oleh kader da’wah terhadap para qiyadahnya. Apakah kader partai
da’wah bisa disamakan dengan pengikut gusdur terhadap gusdur, karena kader
partai da’wah terkesan selalu mencari pembenaran terhadap setiap kebijakan yang
diambil oleh para qiyadahnya. Tentu tidak sama, karena kader memiliki hak untuk
bertanya, dalam memahami beberapa peristiwa yang membutuhkan klarifikasi. Hak
untuk bertanya, telah dimanfaatkan oleh sebagian kader, pada acara pertemuan
dengan para qiyadah yang telah beberapa kali diselenggarakan.
Mengapa prasangka buruk yang melahirkan ketidaktsiqohan bisa muncul di kalangan kader da’wah? Jawabannya sederhana, karena kader sudah tidak lagi intim dengan tarbiyah dan dengan struktur partai. Maksudnya, kader sering bolos dalam pertemuan mingguan dan tidak aktif di partai. Kader yang rajin hadir pertemuan mingguan, tetapi diam-diam menganut jargon, tarbiyah yes partai no, rentan terjangkit penyakit ini. Pak sujahtra menutup khutbahnya dan memberikan kesempatan bertanya kepada para peserta tarhib.
Apakah kader yang rajin menghadiri pertemuan mingguan ,tetapi sering tertidur di saat pak boss sedang menyampaikan taujih, termasuk kader yang rentan terserang penyakit ini? tanya salah satu peserta.