Kamis, 08 Oktober 2015

Syiah Sesat Bagaimana Menyesatkan?

Ini yang ditulis oleh Republika Online :

Waspadai Penyusupan Ideologi Berkedok Beasiswa Santri

ROL :  ilustrasi: Para santri PP Lirboyo

BELUM lama ini ada beberapa orang yang cerita tentang sepak terjang dai-dai Syiah dalam menyebarkan misi-misi mereka di daerah-daerah.

Di antara mereka membuat kaderisasi dengan merekrut santri-santri berprestasi untuk diberi beasiswa sekolah di STF Sadra, ICAS dll.

Berikut kiriman seorang teman kepada saya;

“Ustad, beberapa tahun lalu Ustad Babul Ulum pernah mengunjungi PTS saya di Jawa barat.

Beliau membawa rombongan dari ICAS bertujuan untuk seleksi beasiswa bagi santri untuk studi di ICAS.

Ketika itu yang menerima bapak saya, jadi tidak tahu misi sebenarnya. Jadi ketika itu ayah saya izinkan untuk melakukan seleksi di pondok saya, Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah Condong Tasikmalaya.

Ketika saya beri tahu bawah itu Syiah, ayah saya kaget, tapi karena sudah terlanjur mengizinkan, proses tetap berjalan. Singkat cerita rombongan ICAS menyeleksi santri kelas 6 di pesantren selama 2 hari. Di sana juga ditayangkan film-film Iran.

Ketika saya tanya apa hubungan ICAS dengan pemerintah Iran? Mereka tidak mau memberi tahu secara eksplisit bahwa mereka membawa misi Syiah di dalamnya. Saya sendiri tidak mau mengorek lebih dalam karena kurang enak.

Dan ternyata dari hasil seleksi, ada 13 santri yang lolos beasiswa. Saya tidak bisa membayangkan kalau mereka lolos, tentu akan jadi Syiah.

Akhirnya kami memutuskan melarang anak-anak mengambil beasiswa ini, dan alhamdulillah mereka taat.

Saya juga sempat berbicang panjang dengan Ustad Babul Ulum tentang gerakan yang dilakukan Ustad Hamid Fahmy di INSISTS. Langsung saja saat itu wajahnya berubah. Jadi marah dan cemberut. Dan mengatakan Ustad Hamid dengan tuduhan-tuduhan kurang masuk akal; jumudlah, ortodoks lah, dll.

Saya hanya tersenyum saja, mungkin dikira saya ini polos apa ya.

Dan ketika saya berkesampatan bertemu langsung dengan Ustad Hamid dan cerita tentang ini, beliau hanya tersenyum saja.”

Itulah realitas gerakan Syiah secara terselubung di beberapa daerah.

Mari bersama bergandeng tangan menyelamatkan adik-adik kita, generasi umat, dari perangkap dan tipu daya Syiah dengan cara-cara yang bermartabat.

Pernyataan saya sederhana, jika Syiah tidak sesat mengapa mereka harus melakukan “dakwah” mereka dengan sembunyi-sembunyi?

Jika Syiah tidak banyak berbeda dengan Sunni, kenapa mereka mau mensyiahkan Sunni?

Jika sama-sama menyebarkan risalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam, kenapa juga mereka harus menutupi identitas mereka?

Kenapa tidak terang-terangan diberitahukan sejak awal bahwa ajaran yang dibawa adalah Syiah?

Berdakwahlah secara jujur, fair dan terbuka.

Henri Esje

Rep: Admin Hidcom

Editor: Cholis Akbar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar