( Seri Kandungan Syariat Islam )
Akhlak menurut bahasa berasal dari bahasa Arab khuluq. Ia merupakan bentuk jamak, artinya perangai, tabiat, dan agama. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti “kejadian”, serta erat hubungannya denga kata khaliq yang berarti “pencipta” dan makhluq yang berati “yang diciptakan”. (Rosihon Anwar 2010:11).
Khuluq adalah kelakuan manusia yang membedakan baik dan buruk, lalu disenangi dan dipilih yang baik untuk dipraktekkan dalam perbuatan, sedang yang buruk di benci dan dihilangkan. (Marzuki 2012:173 (Ainan, 1985:186)).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) Edisi ke-5, akhlak adalah budi pekerti. Sedangkan, budi pekerti adalah kata majemuk perkataan budi dan pekerti, gabungan kata yang berasal dari bahasa Sanksekerta dan bahasa Indonesia.
Dalam bahasa Sanksekerta, budi artinya alat kesadaran atau batin, sedangkan dalam bahasa Indonesia pekerti berarti kelakuan. Sehingga budi pekerti ialah tingkah laku, perangai, danakhlak. Budi pekerti mengandung makna perilaku yang baik, bijaksana, dan manusiawi.
Terminologi Akhlak
Sedangkan menurut istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi.
Dengan demikian, akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atu perbuatan.
Pengertian akhlak menurut ulama akhlak
Profesor Dr. Ahmad Amin
"Akhlak ialah kehendak yang dibiasakan dan ia akan menjadi kebiasaan yang mudah dilakukan."
Ibnu Maskawaih (941-1030 M)
“Keadaan jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Keadaan ini terbagi dua, ada yang berasal dari tabiat aslinya, adapula yang diperoleh dari kebiasaan berulang-ulang. Boleh jadi,pada mulanya tindakan itu melalui pikiran dan pertimbangan,kemudian dilakukan terus menerus,maka jadilah suatu bakat dan akhlak.”
Imam Al-Ghazali (1055-1111 M)
“Akhlak adalah daya kekuatan (sifat) yang tertanam dalam jiwa yang mendorong perbuatan-perbuatan yang spontan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran.”
Muhyiddin Ibnu Arabi (1165-1240 M).
“Keadaan jiwa seseorang yang mendorong manusia untuk berbuat tanpa melalui pertimbangan dan pilihan terlebih dahulu. Keadaan tersebut pada seseorang boleh jadi merupakan tabiat atau bawaan dan boleh jadi juga merupakan kebiasaan melalui latihan dan usaga keras.”
Syekh Makarim Asy-Syirazi
“Akhlak adalah sekumpulan keutamaan maknawi dan tabiat batini manusia.”
Itulah pengertian akhlak. Akhlak adalag salah satu dari kandungan syariat Islam yang harus dijalankan oleh seorang muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar