Rabu, 19 Mei 2010

Hati-hati Dijebak Oknum Polisi

Ada pengalaman pribadi seseorang, mungkin baik untuk pengalaman kita jangan sampai terjebak dalam kesalahan yang sama. Informasi ini saya dapatkan dari milis, judulnya:
"Hati-Hati, Jangan Mau Dijebak Oknum Polisi"
Berikut ini cerita selengkapnya:
Begini ceritanya :

Selayaknya Kita Selalu Semangat


Temen nyokap pergi ke sebuah mall di Jakarta, dia memakai jasa vallet
parking, begitu dia ambil mobil dan keluar dari
mall tsb, dia diberhentikan oleh OKNUM KEPARAT, lalu temen nyokap bertanya
"Ada apa?"
Si OKNUM KEPARATjawab "Ada pemeriksaan mobil".
Ketika dibuka bagasi mobil tersebut, terdapat seplastik ekstasi. Dia pun
terkejut, karena barang tersebut sebelumnya tidak
ada di dalam bagasi. OKNUM KEPARATtersebut menyuruh untuk
mengambil barang tersebut.

Untungnya suami temen nyokap tersebut adalah ORANG KEHAKIMANdan
mengerti HUKUM.
Suaminya melarang istrinya untuk mengambil barang tersebut, dia bilang
begini kepada OKNUM KEPARATtersebut :
"Tunggu, saya akan telepon pengacara saya. Dan saya akan menyelidiki SIDIK
JARIsiapa yang ada di barang tersebut".

OKNUM KEPARATtersebut lalu "bernegosiasi" mulai dari angka yang
wow...!! 500 jutalalu turun ke 5 juta.
Turun lagi ke 1 juta, turun lagi ke 500 ribu. Tapi karena
suaminya tahu HUKUM, dia tetap ngotot mau telepon pengacara
dan akan menyelidiki sidik jari yang ada.

Akhirnya setelah berdebat, OKNUM KEPARATitupun mengambil kembali barang
haram dan dimasukkan dalam kantongnya dan
menyuruh sepasang suami istri itu pergi...

Denger2 kejadian seperti ini bukan cuman sekali doank, tapi telah sering
terjadi.
Apakah masih minat pakai jasa valet parking setelah ada kejadian ini??
It's true story.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Sisno Adiwinotomeminta
masyarakat untuk hati-hati dan mewaspadai adanya
oknum Polisi yang menjebak warga dengan cara menaruh narkoba di dalam
mobil. Warga yang menjadi korban pemerasan
oknum Polisi harus berani melapor ke Unit / Bidang / Divisi Profesi Dan
Pengamanan (Propam) Kantor Polisi terdekat.
Dengan demikian, pelakunya dapat dengan cepat diproses baik secara
pidana maupun tindakan pelanggaran etika.

"Anda harus berani mengatakan bahwa barang terlarang itu bukan milik
anda dan jangan mau jika diminta untuk memegang
atau menyentuh barang itu. Bila perlu, warga yang menjadi korban
penjebakan itu minta agar dilakukan TES SIDIK JARI
agar dapat dibuktikan siapa saja yang pernah memegang barang terlarang
tersebut.

Untuk memasukkan barang haram itu ke dalam mobil atau kamar hotel,
biasanya OKNUM KEPARATtersebut bekerjasama dengan
petugas hotel atau juru parkir (valet service).
Kalau anda digrebek Polisi dengan tujuan akan diperas, maka tanyakan SURAT
PERINTAH-nya dan laporkan.

Sisno kini sedang gencar mengadakan pembersihan terhadap Polisi nakal.
Polisi adalah milik rakyat, sehingga anda pun
wajib membersihkannya dari segala yang mengotorinya, katanya.

Tips menghadapi Polisi pemeras:
1. Katakan barang narkoba itu bukan milik anda.
2. Jangan sekali-kali mau disuruh memegang atau menyentuh barang, yang
berdekatan atau tempat narkoba itu berada,
seperti tas atau koper.
3. Tanyakan SURAT PERINTAH penggerebekan dari petugas tersebut?
Dan tanyakan IDENTITAS
seperti Kartu Identitas dan Pangkatnya.
4. Minta agar barang tidak disentuh untuk kemudian minta dibuktikan
melalui Cek sidik jari, yakni sidik jari
siapa yang melekat pada barang tersebut.
5. Kalo Polisi mau periksa tubuh kita, suruh buka dulu telapak
tangannya.
6. Turuti jika diancam akan dibawa ke kantor Polisi.
7. Jangan berikan uang sedikitpun.
8. Laporkan ke petugas Propam agar kasusnya cepat terungkap.
lengkap petugas tersebut,




Semoga kita terhindar dari hal seperti itu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar