Sabtu, 15 Agustus 2015

Kerja, Usaha, Rezeki, Dan Pahala

Buat Para Pencari Nafkah Keluarga,  Renungkan:

”Mungkin kau tak tahu dimana rizqimu. T.api rizqimu tahu dimana engkau. Dari langit, laut, gunung, & lembah; Rabb memerintahkannya menujumu.
✏Allah berjanji menjamin rizqimu. Maka melalaikan ketaatan padaNya demi
mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kekeliruan berganda.
✏Tugas kita bukan mengkhawatirkan rizqi
atau bermuluk cita memiliki; melainkan menyiapkan jawaban “Dari Mana” & “Untuk Apa” atas tiap karuniaNya.
✏Betapa banyak orang bercita menggenggam dunia; dia alpa bahwa hakikat rizqi bukanlah yang tertulis dalam angka; tapi apa yang dinikmatinya.
✏Betapa banyak orang bekerja membanting tulangnya, memeras keringatnya; demi angka simpanan gaji yang mungkin esok pagi ditinggalkannya (mati).
✏Maka amat keliru jika bekerja dimaknai mentawakkalkan rizqi pada perbuatan kita.
✏Bekerja itu bagian dari ibadah. Sedang rizqi itu urusanNya. Kita bekerja untuk bersyukur, menegakkan taat & berbagi manfaat. Tapi rizqi tak selalu terletak di pekerjaan kita, Allah taruh sekehendakNya.
✏Bukankah Hajar berlari 7x bolak-balik dari Shafa ke Marwa; tapi Zam-zam justru terbit di kaki Ismail, bayinya!!
✏Ikhtiar itu laku perbuatan. Rizqi itu kejutan. Ia kejutan untuk disyukuri hamba bertaqwa; datang dari arah tak terduga. Tugas kita cuma menempuh jalan halal; Allah lah yang melimpahkan bekal.
✏Sekali lagi; yang terpenting di tiap kali kita meminta & Allah memberi karunia, jaga sikap saat menjemputnya & jawab soalanNya, “Buat apa?”
Betapa banyak yang merasa memiliki manisnya dunia, lupa bahwa semua hanya “hak pakai” yang halalnya akan dihisab & haramnya akan diadzab.
✏Dengan itu kita mohon “Ihdinash Shirathal Mustaqim”; petunjuk ke jalan orang nan diberi nikmat ikhlas di dunia & nikmat ridhaNya di akhirat. Bukan jalannya orang yg terkutuk apalagi jalan orang yang tersesat.
Maka segala puji hanya bagi Allah; hanya dengan nikmatNya-lah maka kesempurnaan menjadi paripurna.

dari kamar sebelah tanpa nama.
Reposted by : Nashih Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar