Oleh:
Ust. Masturi
Istamar Suhadi, Lc. MPhil
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ (1) وَطُورِ سِينِينَ (2) وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ
(3) لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ (4) ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ
سَافِلِينَ (5) إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ
غَيْرُ مَمْنُونٍ (6) فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ (7) أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ
الْحَاكِمِينَ (8)
Artinya:
1. demi (buah) Tin dan
(buah) Zaitun[1587],
2. dan demi bukit
Sinai[1588],
3. dan demi kota (Mekah)
ini yang aman,
4. Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
5. kemudian Kami kembalikan
Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
6. kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada
putus-putusnya.
7. Maka Apakah yang
menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya
keterangan-keterangan) itu?
8. Bukankah Allah hakim
yang seadil-adilnya?
Mukoddimah
Karakteristik Surat Attin :
Artinya : Buah
Tin
Klasifikasi: Makkiyah
Surah ke : 95
Juz : Juz
30
Jumlah ayat : 8
ayat
Surah At-Tin adalah
surah ke-95 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 8 ayat dan termasuk
golongan surah Makkiyah. Surah ini diturunkan setelah surah Al-Buruj. Nama
At-Tin diambil dari kata At-Tin yang terdapat pada ayat pertama surah ini yang
artinya buah Tin.
Mufrodat / Kosa-Kata
و :
Demi – Qosam / Sumpah
وَالتِّـيْنِ : demi buah Tin
وَالزَّيْـتُوْنِ : dan
(buah) Zaitun
وَطُوْرِ سِيْـنِيْنَ : bukit
Sinai
الْبَلَد الأَمِيْنِ
: negeri (kota)
yang aman ( Makkah ) artinya dan demi kota (Mekah) ini yang aman”
أَحْسَنِ تَقْوِيْم : sebaik-baik
bentuk (kejadian)
أَسْفَلَ سَافِلِيْنَ
: tempat yang
rendah Lebih rendah/paling rendah
رَدَدْنَاهُ : Kami
kembalikan dia, artinya:”Kemudian Kami
kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)” (5)
أَجْرٌ غَيْرُ مَمْـنُوْنٍ : pahala bukan/tidak terputus
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّيْنِ: artinya:”Maka
apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan)
itu?” (7)
أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ
الْحَاكِمِيْنَ: Bukankah Allah Hakim
lebih bijaksana/seadil-adilnya
Asbab Nuzul
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari al-‘Aufi yang
bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa firman Allah at-Tiin ayat 5 “kemudian Kami
kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya” mengandung arti dikembalikan
ke tingkat pikun (seperti bayi lagi). Sehubungan dengan hal ini, Rasulullah saw
pernah ditanya tentang kedudukan orang-orang pikun. Maka Allah menurunkan ayat
selanjutnya (at-Tiin ayat 6), yang menegaskan bahwa mereka yang beriman dan
beramal sholeh sebelum pikun, akan mendapat pahala yang tiada putus-putusnya.
قالَ جَلاَلُ الدِّينِ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أبي بَكْرٍ السُّيُوطِيُّ (ت:
911هـ): (قوله تعالى: {ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ}
أخرج ابن جرير من طريق العوفي عن ابن عباس في قوله: {ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ
سَافِلِينَ} قال: هم نفر ردوا إلى أرذل العمر على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم
فسئل حين سفهت عقولهم، فأنزل الله عذرهم أن لهم أجرهم الذي عملوا قبل أن تذهب عقولهم).
[لباب النقول: 299]
Ma’na Umum Ayat
Allah swt bersumpah dengan sesuatu yang penting, yaitu dengan :
1. Buah tin dan zaitun,
2. Bukit Tursina,
3. Kota mekkah.
Ini menunjukkan keutamaan hal-hal tersebut di atas.
Ini bisa juga ditafsirkan dengan tempat dari ketiga hal yang
disebut, yaitu :
1. Asal buah Tien dan Zaitun, yaitu negeri syam ( Syria, Lebanon, Palestina )
2. Bukit Sinai yaitu sebuah gunung (bukit) tempat Allah
berbicara langsung kepada Nabi Musa as.
3. Kota Makkah diutusnya Nabi Muhammad saw,
Ketiga tempat di atas menunjukkan 3 risalah Allah swt:
Nabi Isa, Nabi Musa, Nabi Muhammad saw. Melalui Rasulullah saw
telah memberi tahukan kepada kita , jalan selamat adalah mengikuti ajaran Allah swt, yaitu Islam. Dan kesengsaraan bagi orang yang mendustakan islam dan tidak
mengikutinya.
Allah swt adalah
hakim yang paling adil, manusia akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang
telah diusahakannya salama hidup di dunia,
pembalasan itu karena hasil tindakan manusia, dan bukan karena Allah swt berbuat dholim.
Pelajaran
1. Allah swt bersumpah dengan sesuatu yang penting.
2. Sumpah itu untuk menegaskan tentang manusia sebagai makhluk yang paling sempurna.
3. Sumpah itu juga
menegaskan, kemuliaan manusia akan berobah menjadi kehinaan bila tidak diisi dengan iman dan amal sholeh.
4. Jalan
keselamatan adalah dengan mengikuti ajaran islam, sedangkan kesengsaraan adalah
dengan mendustakan ajaran Islam.
5. Allah swt Maha
Adil, balasan baik dan buruk yang diterima oleh manusia adalah hasil dari
tindakannya sendiri.
Penutup
Semoga Allah swt menjadikan kita tetap menjadi
hamba-hamba yang mulia, dan menjaga kita dari kembali ke tempat yang hina di
dunia dan akhirat. Amin
Bahan Bacaan:
Tafsir Atthobari
Tafsir Ibnu katsir
Lubabunnuqul fi
asbabinnuzul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar