Minggu, 17 Mei 2015

Islam nya Orang Arab Tidak Sesuai Untuk Kondisi Lokal Kita?

Peringatan Isra' Mi'raj di Istana Negara tadi malam.. Sabtu, 14  Mei 2015. Peringatan nya biasa, karena banyak juga umat Islam yang memperingati hal yang sama.
Namun ada yang menarik perhatian kebanyakan umat Islam. Yaitu bacaan Al-Qur'annya yang memakai Cengkok ( lagu ) dandang gulo. Salah satu lagu Jawa. Ini unik karena  pertama dalam Sejarah Indonesia..
Menurut Ustadz Toha Husain hafidz murid syaikh Shuraim di Purwokerto ada 3 kesalahan dlm membaca qur'an dg lagu dandanggulo [Jawa]
1. Kesalahan tajwid. maadnya dipaksa ikuti kebutuhan lagu.
2. Kesalahan logat. Alquran harus diucapkan dg logat arab. Biasanya dg qiraat sab'ah atau qiraat asyrah.
3. Kesalahan takalluf. Memaksakan utk meniru lagu yg tak lazim utk Qur'an.
Dan yg plg fatal kalau ada kesalahan niat. Yaitu merasa perlu menonjolkan kejawaan atau keindonesiaan atau kebangsaan dlm berinteraksi dgn al Qur'an. membangun sikap ashabiyyah dalam ber Islam. Allah yahdina wa yahdihim.
Padahal dalam membacanya Alquran ada cara ter sendiri. Sebagaimana disebutkan: 
✅ فقد روى الترمذي أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «اقرءوا القرآن بلحون العرب وأصواتها، وإياكم ولحون أهل الكتاب والفسق، فإنه سيجيء بعدي أقوام يرجعون بالقرآن ترجيع الغناء والنوح لا 
يجاوز حناجرهم، مفتونة قلوبهم وقلوب الذين يعجبهم شأنهم».


Bacalah Alquran dengan lagu dan suara orang arab. Jauhilah lagu/irama ahlkitab 
dan orang orang fasiq. Nanti akan ada orang datang setelahku membaca Alquran seperti menyanyi dan melenguh, tidak melampau tenggorokan mereka. Hati mereka tertimpa fitnah, juga hati orang yang mengaguminya.
(HR. Tarmidzi)
Padahal ketika tidak mau dengan alquran karena bahasa Arab tidak masalah.  Ketika tidak mau dengan agama Islam karena berbau arab, juga gak masalah.  Kenapa mesti harus ber islam dan memaksakan diri harus mengikuti agama nya orang arab.  Kenapa tidak mengikuti agama asli setempat kalau dianggap tidak sesuai dengan kondisi setempat ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar